Pembentukan Lembaga Pengelola Investasi alias Sovereign Wealth Fund (SWF) bakal segera terealisasi. Pembentukan lembaga pengelola investasi ini digadang-gadang bakal memberikan angin segar bagi BUMN Karya. Pasalnya lembaga ini akan mempermudah BUMN Karya untuk mendapatkan pendanaan yang bersifat ekuitas.
Sejauh ini, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sudah intensif mendiskusikan mengenai aset-aset miliknya yang berpeluang mendapatkan pendanaan melalui SWF. Saat ini data-data kepemilikan ruas tol Waskita yang berpotensi untuk dijual juga sudah diberikan kepada tim SWF.
“Waskita memiliki portofolio aset jalan tol di Pulau Jawa dan Sumatra yang memiliki imbal hasil serta lalu lintas harian yang baik sehingga aset tersebut menarik apabila ditawarkan kepada para investor termasuk SWF,” jelas SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ratna Ningrum
Dengan SWF, lanjut Ratna, diharapkan dapat membantu Waskita Karya dalam melaksanakan daur ulang asetnya serta deleveraging atau penurunan utang konsolidasi dalam rangka memperkuat struktur keuangan.
Sehingga Waskita dapat memiliki ruang untuk dapat melakukan investasi pada proyek infrastruktur lain.
Saat ini Waskita Karya masih fokus untuk menyelesaikan transaksi divestasi aset jalan tol kepada investor yang prosesnya telah berjalan sejak tahun lalu.
Emiten pelat merah ini berencana mendivestasi sembilan ruas tol di tahun ini. Empat di antaranya telah diskusi intensif dengan calon investor.
Apabila empat divestasi tersebut terhambat, WSKT membuka peluang untuk dimasukkan ke SWF.
Sebelumnya Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono sempat menyampaikan bahwa ada beberapa proyek yang berpotensi mendapatkan pendanaan dari SWF yaitu ruas tol Cibitung-Tanjung Priok, Depok-Antasari, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang dan Pasuruan Probolinggo.
Sumber Kontan, edit koranbumn