PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menargetkan pada kuartal II/2021 para calon mitra strategis pengelola Bandara Kualanamu di Medan sudah mulai menyampaikan proposal penawaran.
VP Corporate Secretary AP II Yado Yarismano mengatakan saat ini proses pencarian mitra strategis bagi bandara berkode KNO itu telah masuk dalam tahap due diligence atau uji tuntas.
“Saat ini program strategic partnership KNO pada tahap due diligence oleh para calon partner untuk kemudian pada awal kuartal II/2021 para calon partner akan menyampaikan proposal penawaran,” ujarnya, Rabu (20/1/2021).
Sebelumnya Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan bersama dengan mitra strategis akan meningkatkan kapasitas dan luasan gedung terminal menjadi dua kali lipat. Kapasitas terminal penumpang bandara berkode KNO ditingkatkan dari saat ini mencapai 8 juta menjadi hingga 16 juta penumpang.
Dia mengharapkan dua tahun setelah terbentuknya mitra strategis, penambahan kapasitas sudah terjadi.
Selain itu dari sisi fasilitas udara, operator bandara pelat merah tersebut akan menambah runway dan luasan apron sesuai dengan standar operasional kebandarudaraan telah disepakati. Hal tersebut dapat direalisasikan ketika target pergerakan sebelumnya sudah tercapai.
Bahkan untuk menarik jumlah wisatawan, Angkasa Pura II telah menyiapkan dua konsep insentif bagi maskapai. Pertama berkaitan dengan insentif operasional yang mendukung operasi kebandarudaraan maskapai. Selain itu juga ada insentif pemasaran dengan menggelar promo pada peristiwa tertentu dengan diskon landing atau parking fee.
“Kami lihat hub untuk pariwisata jangan cuma Sumatera Utara, tapi seluruh Indonesia. Misal dari Belanda mau ke Bali, turun di Soetta, nanti dia bisa turun di Kualanamu. Berarti lihatnya Indonesia, Yogyakarta, Bali, Labuan Bajo, Nias, dan lainnya,” tekannya.
AP II juga telah menggandeng Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam rangka mempersiapkan pembukaan kembali ekonomi pada kondisi kenormalan baru. Salah satunya untuk proyek Airport City at Kualanamu International Airport. Proyek itu berupa kerja sama pembangunan perumahan lokal dan gedung komersial (theme park, logistic park, dan factory outlet) di lahan 200 Ha.
Sumber Bisnis, edit koranbumn