Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah mengungkapkan tiga nama calon anggota Dewan Pengawas (Dewas) Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Mereka adalah Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes, dan Haryanto Sahari.
Ketiga nama tersebut berasal dari kalangan profesional yang diajukan oleh Presiden RI Joko Widodo sebagaimana tertera dalam Surat Presiden (Surpres) RI Nomor R-03/Pres/01/2021.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Seleksi Anggota Dewan Pengawas SWF mengatakan, rekrutmen ketiga orang tersebut mengedepankan prinsip transparansi dan profesional.
Melalui Keputusan Presiden Nomor 128/P Tahun 2020 tentang Pembentukan Panitia Seleksi Pemilihan Calon Anggota Dewan Pengawas LPI dari Unsur Profesional, pemerintah membuka pendaftaran calon dewas SWF pada 21 Desember 2020 pukul 12.00 WIB dan ditutup 27 Desember 2020 pukul 17.00 WIB.
Sri Mulyani menjelaskan, saat merekrut tiga calon anggota Dewan Pengawas SWF dari kalangan profesional, pihaknya terlebih dahulu memastikan rekam jejak para kandidat bersih.
Misalnya mengecek catatan-catatan di Kominis Pemberantasan Korupsi (KPK), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
“Jadi memang harus hati-hati dari sisi rekrutmen orang, dewan pengawas, board of directors, dan tentu prinsip investasi itu akan kami coba bangun dengan sebaik-baiknya. Jadi mereka (investor) melihat oh ini bukan temannya Sri Mulyani, at the and pemerintah menyampaikan hanya tiga nama ke DPR,” jelas Sri Mulyani saat wawancara khusus dengan Redaksi Kontan.co.id, Jumat (15/1).
Asal tahu saja, selain Sri Mulyani, panitia seleksi pemilihan anggota Dewan Pengawas SWF dari kalangan profesional beranggotakan Menteri BUMN Erick Tohir, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo, dan satu orang dari unsur independen yakni Chatib Basri.
Setelah panitia seleksi mendapatkan daftar nama calon anggota Dewan Pengawas SWF, nama-nama tersebut diajukan ke Presiden Joko Widodo untuk kemudian dimintai persetujuan. Lalu, nama yang terpilih disampaikan de DPR untuk dikonsultasikan, dan kemudian akan diumumkan ke masyarakat saat rapat Paripurna DPR RI.
Sri Mulyani menegaskan, proses pemilihan anggota Dewan Pengawas SWF dari kalangan profesional tentu akan banyak menjadi pusat perhatian, termasuk para calon investor. Karena, konsep SWF merupakan suatu hal yang baru untuk Indonesia.
“Jadi ini kira-kira sebagai vehicle instrument pemerintah untuk melakukan pembiayaan pembangunan investasi yang sifatnya non-borrowing, tapi lebih ke equity financing. Ini yang melihat banyak karena mereka tidak hanya menaruh uang tapi juga ikut terlibat makanya kami tahu mereka akan lihat are you will serious, how organize,” ungkap Sri Mulyani.
Selain Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes, Haryanto Sahari, anggota Dewan Pengawas SWF lainnya yakni Menkeu Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir.
“Dewan Pengawas SWF akan melakukan shareholder, pengawasan, mungkin ada beda sedikit miripnya dengan komisaris, lebih tinggi sedikit. Karena Dewan Pengawas merupakan the untimate decision making prosess-nya, menentukan budget, KPI, pemilihan direktur, evaluasi, dan lain-lain,” pungkas Menkeu.
Sumber Kontan, edit koranbumn