Setelah dilakukan Operasi SAR Gabungan selama 13 hari pencarian. Atas pertimbangan teknis, pertemuan dengan keluarga korban, efektifitas dan rapat Gabungan, Kepala BASARNAS Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito menyatakan pada hari Kamis 21 Januari 2021, Pukul 16.57 WIB, Operasi SAR Gabungan Pencarian dan Pertolongan Sriwijaya Air SJ-182 secara resmi dihentikan. Selanjutnya tetap akan dilakukan pemantauan atau monitoring secara aktif oleh KNKT dengan homebase di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Menhub RI, Budi Karya Sumadi menyampaikan terima kasih atas kerja keras Tim Gabungan SAR Gabungan untuk Pencarian SAR Sriwijaya Air-182, dan memberikan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak yang telah ikut serta memberikan bantuan selama proses evakuasi berlangsung.
Rencananya pada tanggal 21 Januari 2021 pukul 06.00 WIB dengan menggunakan KRI Semarang, akan diberangkatkan dari dermaga Ex JICT2 dengan sekitar 50 orang perwakilan keluarga korban yang akan melakukan tabur Bunga disekitar Pulau Lancang.
Operasi SAR Gabungan atas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 PKC5C yang melibatkan 4.300 personil, 62 kapal laut, 15 pesawat, dan telah berhasil menemukan atau mengevakuasi 324 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban, 68 serpihan kecil pesawat, 55 serpihan badan pesawat, pada tanggal 12 Januari FDR, pada tanggal 15 Januari serpihan Bagian CVR Elektronik.
Informasi tim DVI dari 324 kantong jenazah telah diidentifikasi 43 jenazah dan menyusul 7 jenazah akan segera diumumkan, dan material pesawat telah diserahkan ke KNKT.
Selama proses evakuasi sampai dengan saat ini, IPC Tanjung Priok selalu berkomitmen untuk ikut membantu dengan adanya fasilitas media pers, fasilitas protokol kesehatan dan kesiapan posko ex JICT 2 dalam pelaksanaan kerja Tim Gabungan SAR Nasional