PT Wijaya Karya Bitumen bidik pertumbuhan kontrak baru secara agresif di tahun ini. Anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ini membidik kontrak baru sebesar Rp 1,24 triliun.
Direktur Utama WIKA Bitumen Bambang Dwi Wijayanto menyebutkan pertumbuhan kontrak baru tersebut seiring dengan maraknya pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia. “Kami di tahun 2021 akan menargetkan kontrak baru sebesar Rp 1,24 triliun dengan rencana penjualan Rp 693 miliar,” ujarnya
Ia memproyeksikan angka tersebut diperoleh dari penjualan ekspor dan lokal dari WIKA Asbuton Hard Rock dan WIKA Asbuton Soft Rock, kemudian support dari perolehan proyek-proyek jalan nasional dan proyek jalan tol di Indonesia bersinergi dengan WIKA Group dan BUMN Karya lainnya. Selain itu, juga dari penjajakan pekerjaan maintenance jalan tol dengan investasi jalan tol yang dimiliki induknya.
Sepanjang tahun lalu, Bambang memaparkan kontrak penjualan yang terealisasi sebesar Rp 279 miliar dengan realisasi kontrak senilai Rp 411 miliar. Nilai tersebut didapatkn dari kegiatan tambang, industri dan operasi.
Seiring dengan target tersebut, pihaknya juga akan meningkatkan kapasitas produksinya. Adapun rincian rencana kapasitas produksi tahun ini meliputi produksi dan pengapalan Asbuton Hard Rock Kabungka menjadi 30.000 TPY, lalu produksi dan pengapalan Asbuton Soft Rock Lawele menjadi 18.000 TPY. Kemudian, Kapasitas produksi pabrik Asbuton Granular Filler Kabunga menjadi 36.000 TPY.
Selanjutnya, kapasitas produksi Cold Paving Hot Mix Asphalt menjadi 20.000 TPY, kapasitas produksi Asbuton Pre-Blend menjadi 10.000 TPY, dan kapasitas produksi Asbuton Full Ekstraksi menjadi 500 TPY.
Selain itu, perusahaan juga akan meluncurkan produk baru yang merupakan turunan aspal dari Cold Paving Hot Mix Asphalt yaitu WIKA ASIC yang nantinya akan kami pasarkan untuk proyek-proyek yang membidik pada alternatif jalan kelas 3 dan 4, perbaikan jalan tol, remote area yang memiliki keterbatasan akses, serta jalan pada kawasan perumahan dan industri.
Sumber Kontan, edit koranbumn