PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics memperoleh ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Antipenyuapan (SMAP). Menurut Direktur Utama BGR Logistics M Kuncoro Wibowo, sertifikat SMAP bukan hasil akhir yang ingin dicapai, tapi merupakan keseriusan untuk mengimplementasikan SMAP secara berkelanjutan.
“Jadi bukan sertifikasinya saja, tapi keseriusan pengimplementasiannya yang akan kami lakukan,” kata Kuncoro dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (25/1).
Kuncoro menilai, implementasi ISO 37001 membantu menetapkan, menerapkan, memelihara, dan meningkatkan program-program antisuap yang tepat. Hal ini memungkinkan perusahaan membuat keputusan yang lebih baik tentang mitra bisnis serta memahami pengelolaan risiko yang mungkin dapat muncul.
Sebagai penyedia jasa logistik digital di Indonesia, Kuncoro mengatakan, SMAP menjadi hal yang mendasar dan sangat penting. Apalagi, BGR Logistics telah bergabung dalam BUMN klaster pangan yang ke depannya akan memungkinkan banyak pekerjaan atau pun kerja sama yang dijalin.
“Ke depannya, SMAP ini akan mengambil peranan penting dalam setiap binis yang kami jalankan dengan terus meningkatkan kepercayaan dari pemangku kepentingan,” kata Kuncoro.
Seperti diketahui, BGR Logistics merupakan anggota dari BUMN klaster pangan yang dipimpin PT RNI (Persero). Selain BGR Logistics, BUMN klaster pangan beranggotakan Perum Perikanan Indonesia, PT Berdikari (Persero), PT Garam (Persero), PT Perikanan Nusantara (Persero), PT Pertani (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), dan PT Sang Hyang Seri (Persero).
Kuncoro mengatakan, BGR Logistics saat ini sedang berfokus menerapkan transformasi bisnis dan inovasi digital. Langkah ini sebagai bagian dari usaha perusahaan untuk memberikan diferensiasi layanan kepada pelanggan. Salah satu inovasi BGR Logistics, kata dia, adalah aplikasi Mitra Warung Pangan yang memudahkan pelaku usaha dalam memperoleh bahan pangan dari BUMN pangan.
Sumber Republika, edit koranbumn