PT Waskita Sriwijaya Tol (WST) selaku pemilik konsesi ruas tol Kayu Agung – Palembang – Betung resmi mengoperasikan tambahan seksi ruas tolnya sepanjang 9 km menjadi 42,5 km.
Sebelumnya ruas yang dimiliki WST ini telah mengoperasikan seksi ruas tol sepanjang 33.5 km dari Kayu Agung sampai dengan Jakabaring sejak 1 April 2020 dan mulai hari ini ruas ini telah beroperasi sampai dengan Kramasan.
WST adalah Badan Usaha Jalan Tol yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh PT Waskita Toll Road (WTR) memiliki hak konsesi ruas tol Kayu Agung – Palembang – Betung sepanjang 111,69 Km.
Konstruksi ruas tol ini dimulai sejak bulan Agustus 2016 yang terdiri dari 3 seksi, yaitu seksi Kayu Agung – Palembang, seksi Palembang – Musillandas dan seksi Musillandas – Betung.
Septiawan Andri Purwanto selaku Direktur Utama WTR, mengatakan bahwa Jalan Tol Kayuagung – Palembang – Betung (Kapal Betung), merupakan bagian dari jaringan jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang membentang sepanjang 111.69 km dan memiliki 7 simpang susun serta dibagi menjadi 3 seksi.
Beroperasinya ruas tol seksi Kayu Agung – Palembang merupakan lanjutan dari seksi sebelumnya yang terlebih dahulu beroperasi.
“Harapan kami dengan keberadaan ruas tol ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan melalui penyediaan alternatif infrastruktur transportasi bagi para pengendara sehingga mobilitas ekonomi akan meningkat. Kami terus berupaya dapat menyelesaikan konstruksi sisanya sepanjang 69,19 km sesuai rencana melalui dukungan para pemangku kepentingan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (26/1).
Pada kesempatan yang sama Herwidiakto, Direktur Utama WST menyampaikan, dengan beroperasinya Gerbang Kramasan pada hari ini, maka Gerbang Jakabaring yang bersifat temporary sudah tidak lagi beroperasi.
“Seluruh transaksi pintu tol beralih secara permanen ke Gerbang Kramasan yang terletak di Desa Ibul Besar, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Gerbang Tol Kramasan dapat ditempuh dalam waktu 40 menit dari Bandara Sultan Mahmud Badarudin II dan Jembatan Ampera,” katanya.
Sumber Kontan, edit koranbumn