PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyampaikan kinerja kredit pada tahun ini akan lebih positif. Permintaan kredit investasi baik dari korporasi maupun usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pun akan semarak mendorong peningkatan kinerja.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menyampaikan perseroan memproyeksikan pertumbuhan kredit akan lebih baik dibandingkan tahun lalu didukung dengan pemulihan kinerja ekonomi yang lebih baik.
“Kami yakin pertumbuhan kredit akan lebih baik dibandingkan tahun lalu, termasuk untuk pertumbuhan kredit investasi,” sebutnya Selasa (26/1/2021).
Dia menjelaskan perseroan aktif terlibat pembiayaan kredit investasi sindikasi untuk proyek-proyek strategis nasional seperti infrastruktur seperti jalan tol, smelter, serta proyek besar lain yang dapat menggerakkan perekonomian.
Dia melanjutkan dengan adanya Undang-undang Cipta Lapangan Kerja yang sudah disahkan dengan Lembaga SWF (Sovereign Wealth Fund), maka ke depannya akan semakin banyak proyek infrastruktur terealisasikan.
“Kedua faktor tersebut diproyeksikan akan menarik minat investor untuk berinvestasi di Indonesia yang nantinya juga berdampak ke perbankan untuk memberikan fasilitas pembiayaan,” imbuhnya.
Dia melanjutkan BRI juga fokus pada penyaluran kredit ke sektor usaha atau perusahaan yang memiliki rantai pasok guna mendukung pertumbuhan segmen UMKM, dan pemberian non-cash loan structure.
Proyek-proyek hijau dalam rangka mendukung sustainable finance pun akan tetap didukung pada tahun ini guna menjaga keberlangsungan kinerja fungsi intermediasi jangka panjang.
“BRI pun kerjasama dan kolaborasi khususnya dengan bank-bank asing dalam proyek sindikasi internasional untuk mendapatkan proyek-proyek yang berkualitas,” imbuhnya.
Adapun, BRI masih mampu meningkatkan kredit 4,8% secara tahunan menjadi Rp935,35 triliun pada pada September 2020.
Segmen mikro mengalami pertumbuhan sebesar 8,9% secara year on year (yoy) dari Rp301,89 triliun menjadi Rp328,79 triliun. Lalu segmen kecil komersial tumbuh 4,6% (yoy) dari Rp194,1 triliun menjadi Rp203 miliar. Segmen medium turun 0,5% dari Rp21,1 triliun jadi Rp21 triliun. Secara total segmen UMKM ini tumbuh 8,28% (yoy).
Adapun, kredit investasi kepada pihak ketiga emiten berkode BBRI tercatat Rp105,71 triliun pada kuartal ketiga 2020, naik bersih 4,13% dari posisi akhir 2019 Rp101,52 triliun.\
Sumber Bisnis, edit koranbumn