Emiten produsen baja, PT Krakatau Steel Tbk., mengungkapkan pencapaian kinerja perseroan sepanjang 2020. Emiten pelat merah itu memproyeksi berhasil menyulap rugi menjadi untung pada tahun lalu,
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menyampaikan bahwa perseroan berhasil mentransformasi anak perusahaan menjadi new profit generator alias sumber penghasil cuan. Padahal pada 2019 anak usaha tersebut masih menderita kerugian.
Dia menyampaikan, berdasarkan laporan keuangan yang belum diaudit total laba dari seluruh anak perusahaan pada 2020 berhasil mencapai US$36,55 juta, berbanding terbalik dari posisi rugi US$169,32 juta pada 2019.
Lebih rinci, entitas usaha PT KH Pipe Industries yang tercatat rugi US$34,03 juta pada 2019 berhasil mencatatkan laba US$7,55 juta pada 2020. Selain itu, PT Krakatau Wajatama yang sebelumnya rugi US$28,85 juta berhasil untung US$1,76 juta pada 2020. Selain itu, subtotal 5 entitas usaha lainnya yang merugi US$141,67 juta juga berhasil mendulang laba US$1,2 juta.
“Bocorannya laba bersih [konsolidasi] pada 2020 sekitar US$40 juta-US$50 juta. Laporan keuangan sedang dalam proses audit,” ujar Silmy saat webinar dengan BRI Danareksa Sekuritas, Kamis (28/1/2021)
Sementara itu, secara konsolidasi pendapatan emiten berkode saham KRAS itu diproyeksi turun 4,4 persen menjadi US$1,35 miliar pada 2020, dibandingkan dengan pencapaian 2019 sebesar US$1,42 miliar. Namun, laba (rugi) bruto pada 2020 tumbuh sekitar 800 persen menjadi US$162,1 juta dari sebelumnya hanya sebesar US$16,9 juta.
Dengan demikian, earning before interest tax depreciation, and amortization (EBITDA) perseroan secara konsolidasi diproyeksi sebesar US$81,2 juta pada 2020, berbanding terbalik dengan 2019 yang negatif US$134,5 juta.
Di lantai bursa, pada penutupan perdagangan Kamis (28/1/2021) KRAS ditutup melemah 6,87 persen ke posisi Rp610. Total kapitalisasi pasar KRAS sebesar Rp11,8 triliun.
Sumber Bisnis, edit koranbumn