Emiten produsen baja, Krakatau Steel Tbk, berencana memboyong beberapa entitas anak usahanya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan penawaran umum perdana atau initial public offering akan dilakukan pada momentum yang tepat. PT Krakatau Tirta Industri (KTI) dan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) adalah dua anak usaha KRAS yang berpotensi lebih dulu go public.
“Kami sempat ada diskusi sangat singkat dan belum mengerucut dengan Kementerian BUMN, arahnya mungkin KTI duluan yang sudah sangat siap, KBS juga siap, tetapi KTI lebih menarik, karena profitabilitas yang sangat baik,” ujar Silmy, Kamis (28/1/2021).
Untuk diketahui, PT KTI adalah anak usaha yang bergerak di bidang distributor dan pengelolaan air yang memiliki kontribusi profit terbesar terhadap perseroan, yaitu 32 persen.
Sementara itu, PT KBS merupakan salah satu entitas usaha yang juga memberikan kontribusi penghasilan cukup besar lainnya, yang bergerak di bidang jasa pengelolaan pelabuhan.
Silmy menjelaskan saat ini masih terdapat proses akuisisi internal dari PT KBS sebagai salah satu upaya persiapan IPO sehingga perseroan lebih mendorong KTI untuk IPO pada tahun ini. Namun, tidak menutup kemungkinan PT KBS juga dapat melakukan IPO pada 2021.
Selain dua perusahaan itu, emiten berkode saham KRAS itu juga menilai setidaknya terdapat tiga entitas usaha lainnya yang disiapkan untuk IPO.
Pertama, PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) entitas usaha yang memiliki bidang usaha industri real estate, perhotelan, dan kawasan industri.
Kedua, PT Krakatau Daya Listrik (KDL) entitas usaha yang bergerak di bidang penyedia energi dan jasa pembangkit listrik. KDL memiliki fasilitas PLTGU 120 MW dan konstruksi PLTS Terapung 9-16 MWp. Ketiga, PT KHI Pipe Industries yang bergerak di bidang produsen pipa dan baja.
“Karena situasi pasar saat ini, jadi kami tidak membabi buta untuk IPO semuanya, mungkin tahun ini kami bisa bilih 1-2 yang di-IPO-kan,” papar Silmy.
Sumber Bisnis, edit koranbumn