PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni (Persero) menyiapkan sejumlah rencana jangka panjang guna menyikapi cuaca ekstrem yang dinilai dapat memengaruhi operasional sektor transportasi baik darat, laut, udara, bahkan kereta api.
Direktur Utama PT Pelni Insan Purwarisya mengatakan salah satu strategi perseroan meminimalisir ancaman yang diakibatkan oleh cuaca esktrem adalah meningkatkan seluruh fungsi untuk memonitor dan menyiapkan keandalan peralatan sebelum melakukan pelayaran.
“Jadi dari sisi internal kami menyiapkan kapal-kapal itu keandalannya baik dari keandalan peralatan yang ada di kapal dan juga peralatan keselamatan yang ada di kapal kami maksimalkan,” katanya dalam Webinar bertajuk Waspada Cuaca Ekstrem di Sektor Transportasi, Selasa (2/2/2021).
Selain itu, Insan juga memerinci sejumlah rencana jangka panjang yang akan dilakukan Pelni di antaranya, memastikan kesiapan para awak kapal (ABK), serta kesiapan kapal itu sendiri baik dari segi fisik dan keselamatan.
“Bagaimanapun mereka [ABK] akan ekstra untuk standby di atas kapal, butuh kekuatan yang cukup tinggi untuk menjaga stamina,” ujarnya.
Kemudian Insan menambahkan rencana jangka panjang selanjutnya adalah memastikan komunikasi kepada para penumpang terkait kondisi yang ada sehingga mereka mengetahui bagaimana kondisi yang akan dihadapi saat pelayaran.
“Kami juga memberikan kewenangan kepada nakhoda untuk mencari perlindungan atau menjaga kapal agar tetap aman di dalam pelayaran bila ada kondisi-kondisi yang keluar dari prediksi yang sudah mereka lakukan,” tutup Insan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan akan berlangsung hingga April 2021 di sebagian besar wilayah Indonesia, dan dapat memicu cuaca ekstrem. Cuaca buruk ini dinilai menjadi salah satu faktor yang mengancam keselamatan sektor transportasi.
Sumber Bisnis, dit koranbumn