Bank Syariah Indonesia (Bank BSI) membuka peluang ekspansi melalui pembentukan anak usaha seperti perusahaan sekuritas dan lainnya. Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi menyampaikan Bank BSI mempunyai visi menjadi salah satu dari 10 Bank Syariah Terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar secara global dalam waktu lima tahun kedepan.
Untuk dapat mencapai visi tersebut Bank BSI akan menargetkan pertumbuhan bisnis baik secara organik maupun anorganik. “Kami pun terbuka dengan opsi untuk menjajaki partnership, tentunya yang sesuai dengan Rencana Bisnis Bank ke depan,” katanya .
Rencana bisnis akan sesuai dengan peluang yang ada di pasar industri perbankan syariah dan dalam ekosistem ekonomi halal. Semua peluang akan dijajaki sesuai dengan ketentuan dan hukum yang berlaku.
Bank BSI juga berkomitmen akan terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan, terutama pemegang saham, pemerintah Indonesia dan regulator. Hery mengatakan, dalam waktu dekat ini, Bank BSI masih fokus untuk menuntaskan integrasi layanan dan operasional sebaik mungkin.
Melengkapi ekosistem keuangan syariah merupakan sebuah agenda penting untuk dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia. Praktisi dan Akademisi Perbankan Syariah, Tika Arundina mengatakan cukup banyak potensi di pasar dalam dan juga luar negeri yang belum tergarap.
“Ada untapped market yang potensi kita bisa sangat besar di sana, karena belum banyak pemainnya,” katanya, dalam Diskusi Publik Virtual Indef, Selasa (16/2).
Tika menyampaikan, ekosistem keuangan syariah di dalam negeri belum sepenuhnya terbentuk. Salah satu contohnya adalah perusahaan sekuritas, underwriter, yang khusus untuk instrumen syariah.
Ketidaklengkapan rantai ekosistem ini membuat industri stagnan karena portofolio yang sedikit. Ia mencontohkan, salah satu masalah adalah kurang berkembangnya sukuk korporasi.
“Setelah lakukan riset ternyata memang bottleneck-nya ada di minim underwriter khusus syariah,” katanya.
Tika menyebut, BSI dengan kapasitas yang besar bisa memulai pengembangan berbagai anak usaha seperti perusahaan sekuritas. BSI bisa melengkapi rantai ekosistem keuangan syariah tersebut, termasuk juga asuransi, dan lainnya.
Pengembangan berbagai anak usaha tersebut juga bisa menggarap pasar global seperti yang sudah disebutkan BSI. Sehingga, percepatan tumbuhnya portofolio industri keuangan syariah bisa dicapai pada 2025.
SUmber Republika,edit koranbumn