Telkom meraih dua kategori penghargaan dalam dua proyek pembangunan infrastruktur, yakni penyediaan link broadband berkecepatan tinggi untuk Indonesia Timur melalui Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) dan keberhasilan perancangan, pembangunan, peluncuran, dan pengoperasian Satelit Merah Putih yang mampu memperluas akses internet hingga ke wilayah pelosok Indonesia.
David Bangun mengatakan, penghargaan tersebut merupakan pengakuan atas kerja keras Telkom dalam membangun infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. “Telkom berkomitmen membangun infrastruktur telekomunikasi secara merata. Tidak hanya membangun di Pulau Jawa dan Sumatera saja, tetapi juga di luar Jawa, khususnya Kawasan Timur Indonesia,” ujar David.
Selain memperluas jaringan telekomunikasi, saat ini Telkom terus gencar melakukan modernisasi jaringan. “Modernisasi jaringan ini juga merupakan komitmen Telkom untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dan masyarakat, berupa konektivitas kecepatan tinggi yang berkualitas,” ungkap David.
Sementara itu, Abdus Somad Arief menerangkan, Infrastruktur backbone fiber optic milik Telkom yang didukung dengan satelit, serta sistem terestrial, saat ini sudah menjangkau sebagian besar wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke, sehingga sebagian besar masyarakat Indonesia sudah dapat menikmati akses komunikasi dan layanan internet kecepatan tinggi. “Ini merupakan salah satu upaya perusahaan dalam membangun masyarakat digital Indonesia dan berkontribusi terhadap perekonomian bangsa, khususnya memajukan ekonomi digital nasional,” kata Abdus Somad Arief.
Sementara itu, Kehadiran Satelit Merah Putih diharapkan mampu memenuhi kebutuhan transponder nasional dan mengurangi kesenjangan digital di Indonesia. Satelit ini Merah Putih menghadirkan layanan komunikasi broadband di area-area yang tidak dapat dijangkau oleh teknologi fiber optic maupun sistem komunikasi lainnya, khususnya di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Selain membangun infrastruktur domestik, Telkom juga menggelar sistem komunikasi kabel laut diantaranya South East Asia – Middle East – Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5) dan Southeast Asia – United States (SEA-US). Untuk menghubungkan wilayah Asia, Eropa, dan Amerika, saat ini Telkom juga tengah menyelesaikan sistem kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG). Seluruh jaringan yang dibangun Telkom mampu menjadikan Indonesia sebagai global digital hub.
“Jaringan infrastruktur yang telah dibangun Telkom, baik domestik maupun internasional, menjadi kekuatan Telkom dalam menghadirkan layanan telekomunikasi digital berkualitas bagi pelanggan, serta berkontribusi memajukan ekonomi digital nasional. Semoga prestasi yang telah diraih ini dapat memotivasi Telkom untuk terus memberikan yang terbaik bagi bangsa dan turut meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global,” demikian pungkas Abdus Somad Arief.
Melengkapi prestasi yang telah diraih di bidang Infrastruktur Telekomunikasi, Telkom juga memenangkan penghargaan Economic Challenges Awards 2018 untuk kategori Industri Infrastruktur. Penghargaan diterima langsung oleh Abdus Somad Arief di Jakarta, Selasa (13/11). Penghargaan ini diberikan karena di era digital ini, Telkom dinilai telah berkontribusi terhadap kemajuan teknologi nasional dan pemerataan konektivitas di seluruh Indonesia melalui berbagai pembangunan infrastruktur broadband.
Enam Karyawan Telkom Turut Peroleh Empat Penghargaan Kategori Individu
Selain memperoleh penghargaan untuk kategori korporasi, enam karyawan Telkom juga meraih empat penghargaan untuk kategori individu. Penghargaan tersebut diraih atas inovasi-inovasi yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan industri di era serba digital seperti saat ini. Penghargaan tersebut juga diserahkan pada ajang CAFEO di Singapura, Rabu (14/11).
Berikut daftar karyawan beserta inovasinya yang berhasil menambah daftar prestasi Telkom pada ajang ASEAN Engineering Award 2018:
- Alden Hariyanto Putra sebagai inovator yang berhasil merancang The Arkademy, yaitu startup digital untuk sektor pendidikan di Indonesia, guna membangun generasi teknologi yang kuat di masa depan.
- Muhammad Sigit Pramudya sebagai inovator yang berhasil merancang The Big Box, startup digital untuk platform Big Data yang mampu mengintegrasikan beragam teknologi Big Data dan Service Providers.
- Setyo Budi Agung dan Bayu Dharmawan sebagai inovator yang sukses merancang Speed On Demand Facility untuk pengguna internet.
- David Gunawan dan Ibrahim Zein Abdillah sebagai inovator yang berhasil merancang sistem pada perangkat penyambungan PBX System untuk pengguna telepon tetap.
David Bangun menegaskan, manajemen Telkom terus mendorong karyawan TelkomGroup untuk menciptakan berbagai inovasi produk dan layanan telekomunikasi digital. “Telkom memiliki program pengelolaan startup digital bagi karyawan TelkomGroup guna melahirkan digital entrepreneur (digipreneur) yang berkualitas melalui Program Amoeba. Penghargaan ini juga diharapkan dapat memotivasi karyawan TelkomGroup untuk terus menghadirkan terobosan baru, agar TelkomGroup mampu menyediakan produk dan layanan telekomunikasi digital yang lengkap dan terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan digital lifestyle masyarakat, khsusnya pelanggan TelkomGroup,” demikian tegas David.