Ibu Dadah (55) mengawali usaha dengan membuka warung kecilkecilan. Modalnya hanya cukup untuk kebutuhan warung seadanya. Terkadang Bu Dadah kehabisan stok dan menunggu keuntungan untuk dibelanjakannya kembali.
Dengan kondisi usaha demikian, Bu Dadah tetap bertahan dalam usaha hingga di satu waktu ia mendengar program Mekaar dari salah seorang teman. Bu Dadah berkonsultasi dengan suami untuk bergabung dengan PNM Mekaar
Setelah bergabung dan memperoleh pembiayaan usaha dari PNM Mekaar, usaha warung Bu Dadah mengalami kemajuan. Sebelumnya ia hanya mampu menyediakan stok mi bungkus 1 dus, kini ia mampu menyediakan 10 dus mi bungkus, demikian dengan barang yang lain.
Omzet dagangnya pun melejit dari 3 juta menjadi 30 juta dalam sebulan, ini karena variasi barang dagangan yang ia jual di warung menjadi berlipat. Tak heran kini warung Bu Dadah lebih dikenal sebagai toko grosiran.
Ia bersyukur, PNM Mekaar membuat usaha dagangnya mengalami kemajuan, omzet dan pendapatannya bertambah, kebutuhan ekonominya pun terpenuhi. Bu Dadah juga selalu tepat waktu dalam menyalurkan kewajibannya kepada PNM Mekaar.
Sumber InPNM/ edit koranbumn.com