Menjadi salah satu jalur transportasi strategis, beban lalu lintas di Jalan Tol Japek telah melebihi V/C Ratio. Tambah lagi, terdapat beberapa Proyek Strategis Nasional yang pembangunannya bersamaan di sekitar Jalan Tol Japek eksisting, seperti Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Light Rail Transport (LRT) Jakarta-Bekasi Timur, kereta cepat Jakarta-Bandung, Jalan Tol JORR II Cibitung – Cilincing dan Cibitung – Cimanggis. Akibatnya, sering terjadi kepadatan kendaraan di jalan tol tersebut. Untuk itu, Jasa Marga menerapkan empat strategi untuk mengurai kepadatan di Jalan Tol Japek.
Empat strategi tersebut diantaranya, Manajemen Rekayasa Lalu Lintas, Penindakan Kendaraan Over Dimensi dan Over Load (ODOL), Pengawasan terhadap kendaraan truk di Ruas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) E2 (Cikunir-Cakung), dan Manajemen Proyek.
Keempat strategi tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi yang dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hindro Surahmat, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan BPTJ Kemenhub Karlo Manik, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, Direktur Pengembangan Adrian Priohutomo, Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek Djoko Dwijono, General Manager Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman beserta para stakeholder lainnya, di Grand Dhika-Bekasi, pada Selasa (20/11).
Dalam mendukung strategi tersebut, Jasa Marga juga secara rutin menyampaikan informasi baik melalui spanduk, media sosial, maupun melalui Variable Message Sign (VMS). Kawan JM jangan lupa cek selalu media sosial Jasa Marga untuk informasi terupdate mengenai penanganan kepadatan lalu lintas di Tol Japek, hanya di official channel ya!
Sumber InJAsamarga / edit koranbumn.com