Proyek pembangunan KA Bandara Adi Soemarno ditargetkan oleh pemerintah dapat beroperasi pada Mei 2019. Pemerintah tengah membangun 10 KM jalur baru yang akan dihubungkan dengan 3 KM jalur eksisting menuju Stasiun Solo Balapan. Untuk memastikan pekerjaan dapat berjalan tepat waktu, Direktur Logistik dan Pengembangan KAI Bambang Eko Martono melakukan pengecekan progres pembangunannnya, Kamis (22/11).
Direktur Logistik dan Pengembangan KAI Bambang Eko Martono (kedua kiri) meninjau proyek Jalur KA Bandara Internasional Adi Soemarmo
Obyek yang dikunjungi Bambang Eko Martono antara lain pengerjaan peron KA Bandara di Stasiun Solobalapan. Akses sky bridge, proses pengerjaan Stasiun Kadipiro serta kunjungan di Stasiun Kalioso. Ia berpesan supaya aspek keselamatan dinomor satukan jangan sampai kegiatan pembangunan KA Bandara bisa membuat operasional KA terganggu, terlebih dengan adanya penggalian disisi rel untuk pembangunan KA Bandara pastikan aman jangan sampai terjadi longsor. Penempatan material juga harus aman jangan sampai menganggu operasional KA termasuk dalam pengoperasian kendaraan proyek. “Terkait curah hujan yang sudah mulai tinggi, saya minta petugas di lintas untuk waspada terutama di lintas-lintas yang berpotensi longsor dan banjir,” ujar Bambang Eko Martono kepada para petugas di lapangan.
Direktur Logistik dan Pengembangan KAI Bambang Eko Martono memberikan pengarahan
Proyek pembangunan Kereta Api Akses Bandara Adi Sumarmo menggunakan dana investasi total Rp 925 Miliar dengan penanggung jawab proyek Kementrian Perhubungan. Sebagian jalur kereta bandara Solo akan dibuat melayang dari Lemah Abang, Kadipiro, Solo, sampai Bandara Adi Soemarmo sepanjang 10 km. Jalur melayang ini ada bersisian dengan tol Soker. KA Bandara ini rencananya akan menggunakan 2 rangkaian KA dengan masing-masing 4 kereta.
Sumber KAIi /editkoranbumn.com