• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Kamis, 9 Oktober 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Tahun 2021, Wijaya Karya Target Capai Kontrak Baru Senilai Rp40,12 Triliun

by redaksi
26 Maret 2021
in Berita
0
Penghentian Sementara Proyek Kereta Cepat , Wijaya Karya Lakukan Koordinasi dengan KCIC
0
SHARES
8
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Emiten BUMN konstruksi PT Wijaya karya (Persero) Tbk (WIKA) target perolehan kontrak baru sebesar Rp40,12 triliun dengan order book mencapai Rp115,02 triliun.

Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito menargetkan untuk memperoleh kontrak baru sebesar Rp40,12 triliun dengan target perolehan kontrak di tangan (order book) sebesar Rp115,02 triliun.

RelatedPosts

Kinerja Triwulan III 2025: KA Lokal Bandung Raya Tumbuh 17,02

Pelindo Business Engagement 2025

Pertamina Berkomitmen Perkuat Strategi Menuju Indonesia Mandiri Energi

“Proyek-proyek tersebut menjadi modal produksi hingga beberapa tahun mendatang, sehingga dengan kapasitas yang ada sekarang, WIKA akan terus tumbuh,” jelasnya, Jumat (26/3/2021).

Pihaknya meyakini dengan menjalankan protokol pencegahan Covid-19 dan perilaku hidup sehat, target yang telah ditetapkan bisa tercapai dan melanjutkan torehan berbagai prestasi.

Sebagai kontraktor, emiten bersandi WIKA ini terus membangun komunikasi aktif dan berusaha untuk menyelaraskan kepentingannya dengan kepentingan pemilik proyek. Dengan demikian, jadwal maupun progress proyek tetap terjaga dan meminimalisasi terjadinya cost overrun.

Berbagai langkah efisiensi juga ditempuh dengan melakukan penghematan biaya usaha dan operasional. Langkah ini diambil salah satunya untuk menjaga agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya.

“Kami percaya SDM jadi modal utama untuk menggerakan bisnis WIKA sehingga kelak siap lepas landas ketika kondisi semakin membaik,” ujar Agung.

Berdasarkan laporan keuangan 31 Desember 2021 yang dikutip Jumat (26/3/2021), perseroan menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp16,53 triliun turun 39,25 persen dibandingkan dengan pendapatan 2019 sebesar Rp27,21 triliun.

Adapun, pendapatan lain-lain mengalami peningkatan  menjadi Rp3,06 triliun dari posisi 2019 yang sebesar Rp1,18 triliun.

Di tengah anjloknya pendapatan, beban usaha perseroan malah mengalami kenaikan terutama dari pos beban lain-lain yang meningkat menjadi Rp2,23 triliun padahal pada 2019 beban lain-lain hanya Rp37,71 miliar.

Selain itu, beban dari pendanaan juga meningkat menjadi Rp1,22 triliun pada 2020, naik dari posisi 2019 yang sebesar Rp884,25 miliar.

Dengan demikian, laba neto atau laba bersih perseroan sebesar Rp322,34 miliar anjlok 87,7 persen dari laba bersih pada 2019 yang sebesar Rp2,62 triliun

Laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp185,76 miliar menukik hingga 91,9 persen dari tahun sebelumnya yang dapat mencapai Rp2,28 triliun.

Walhasil, laba bersih per lembar saham dasar pun anjlok dari yang senilai Rp254,74 per lembarnya menjadi hanya Rp20,71 per lembarnya.

Di sisi lain, posisi kas dan setara kas pada akhir tahun meningkat menjadi Rp14,95 triliun dari posisi akhir tahun 2019 yang sebesar Rp10,34 triliun.

Liabilitas emiten bersandi WIKA ini pun membengkak menjadi Rp51,45 triliun naik 19,95 persen dari posisi 2019 yang sebesar Rp42,89 triliun.

Dengan jumlah liabilitas jangka pendek yang meningkat tajam menjadi Rp44,16 triliun naik dari posisi 2019 yang sebesar Rp30,34 triliun. Sementara, total liabilitas jangka panjangnya turun menjadi Rp7,28 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp12,54 triliun.

Sementara itu, total ekuitas perseroan mengalami penurunan menjadi Rp16,65 triliun dari kondisi 2019 yang sebesar Rp19,21 triliun. Adapun, total aset meningkat menjadi Rp68,1 triliun naik 9,64 persen dari posisi 2019 yang sebesar Rp62,11 triliun.

Rinciannya total aset lancar naik menjadi Rp27,98 triliun padahal pada tahun sebelumnya sebesar Rp42,33 triliun. Untuk aset tidak lancarnya naik tipis menjadi Rp20,12 triliun sementara saat 2019 sebesar Rp19,77 triliun.

Pada penutupan perdagangan Jumat, harga saham WIKA naik 25 poin atau 1,57 persen ke level 1.615. Adapun, kapitalisasi pasarnya mencapai Rp14,49 triliun.

Sumber Bisnis, edit koranbumn

Previous Post

SMF Bukukan Pertumbuhan Kenaikan Laba Sebesar 10,78 Persen Sepanjang 2020

Next Post

Tahap Pertama, IBC akan Produksi 30 GwH Batery Cell

Related Posts

Perubahan Logo KAI untuk Lanjutkan Transformasi
Berita

Kinerja Triwulan III 2025: KA Lokal Bandung Raya Tumbuh 17,02

8 Oktober 2025
Berita Singkat BUMN : Pelindo, KAI, PAL Indonesia, PTPN 3, Indonesia Power, Waskita Karya, Indonesia Power, Bukit Asam
Berita

Pelindo Business Engagement 2025

8 Oktober 2025
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether
Berita

Pertamina Berkomitmen Perkuat Strategi Menuju Indonesia Mandiri Energi

8 Oktober 2025
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas
Berita

Listrik Andal Sukses Kawal Suksesnya Ajang MotoGP Mandalika 2025 dan HUT TNI ke-80

8 Oktober 2025
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto Ungkap Danantara Berencana Bangun 17 Kilang Modular di AS Senilai Rp130 Triliun
Berita

Danantara Masih Bernegosiasi dengan China Terkait Solusi Penyelesaian Utang KCIC Jakarta – Bandung

8 Oktober 2025
Presiden Jokowi Umumkan Dua Kasus Pertama Positif Corona di Indonesia
Berita

Presiden Prabowo Subianto Melantik Dony Oskaria Jadi Kepala BP BUMN

8 Oktober 2025
Next Post
Simbol Era Kemandirian, Logo Baru Kementerian BUMN

Tahap Pertama, IBC akan Produksi 30 GwH Batery Cell

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Presiden Jokowi Umumkan Dua Kasus Pertama Positif Corona di Indonesia

12 Poin Penting Perubahan UU BUMN yang Baru Disahkan DPR

3 hari ago
Bank Mandiri Catat Salurkan Kredit untuk BUMN Sebesar Rp103,496 Triliun

Bank Mandiri Dukung Peluncuran KMILN, Akselerasi Layanan Diaspora Melalui Livin’ by Mandiri

7 hari ago
Pengumuman Perubahan Merek dan Logo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

BTN Dukung Penyaluran 26.000 Rumah Subsidi

3 hari ago
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether

Pertamina Grand Prix of Indonesia Angkat Citra Lombok di Mata Dunia

3 hari ago
Perubahan Logo KAI untuk Lanjutkan Transformasi
Berita

Kinerja Triwulan III 2025: KA Lokal Bandung Raya Tumbuh 17,02

by redaksi
8 Oktober 2025
0

Dengan 13,8 juta pelanggan sepanjang Januari–September 2025, KA Lokal hadir sebagai sahabat perjalanan harian yang mendukung mobilitas pendidikan, menggerakkan ekonomi...

Read more
Berita Singkat BUMN : Pelindo, KAI, PAL Indonesia, PTPN 3, Indonesia Power, Waskita Karya, Indonesia Power, Bukit Asam

Pelindo Business Engagement 2025

8 Oktober 2025
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether

Pertamina Berkomitmen Perkuat Strategi Menuju Indonesia Mandiri Energi

8 Oktober 2025
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas

Listrik Andal Sukses Kawal Suksesnya Ajang MotoGP Mandalika 2025 dan HUT TNI ke-80

8 Oktober 2025
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto Ungkap Danantara Berencana Bangun 17 Kilang Modular di AS Senilai Rp130 Triliun

Danantara Masih Bernegosiasi dengan China Terkait Solusi Penyelesaian Utang KCIC Jakarta – Bandung

8 Oktober 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In