PTPN Holding mengapresiasi kinerja PTPN VII yang dinilai cukup progresif memperbaiki keadaan. Data yang dipresentasikan Direktur kepada Dewan Komisaris PTPN Holding menunjukkan lompatan optimistis sehingga PTPN VII diproyeksikan akan keluar dari kesulitan pada periode 2021.
“Kami membaca perjalanan PTPN VII ini sangat dinamis. Dulu sebelum 2013, PTPN VII selalu menjadi tiga terbaik se PTPN. Setelah itu mulai menurun. Dan pada 2017 menjadi titik nadir sampai menjadi tiga terberat berada di zona merah. Tetapi, setahun terakhir, kami melihat spirit bangkit itu tumbuh cepat,” kata Erwan Pelawi, Komisaris Utama PTPN Holding saat berdiskusi pada kunjungan kerja dua hari di PTPN VII, Rabu (7/4/21).
Erwan hadir di Bandarlampung bersama Komisaris lain, Amal Bakti Pulungan. Ia mengatakan, induk perusahaan (Holding) menyadari kesulitan yang dialami PTPN VII dalam semua aspek yang dipengaruhi oleh kondisi cash flow yang memburuk. Melalui program restrukturisasi, PTPN Holding membantu agar PTPN VII bisa bergerak lebih leluasa mengatur seluruh bisnisnya dengan baik.
“Kami melihat restrukturisasi di PTPN VII berjalan dengan baik. Memang semua harus simultan karena semua membutuhkan biaya. Restrukturisasi financial berhasil mendorong restrukturisasi sumberdaya manusia yang kemudian bisa mendongkrak kinerja dengana budaya kerja baru. Progresivitas ini harus dipertahankan,” kata Erwan.
Lebih lanjut, sebagai BUMN, PTPN harus menjadi model bagi semua entitas usaha di Tanah Air. Namun demikian, di tengah persaingan usaha di bidang agro, PTPN VII harus juga berkompetisi dalam menekan biaya operasional perusahaan.
“Kalau dibandingkan dengan swasta, tentu kita kalah efisien dalam menekan biaya operasional. Tetapi, kita harus jadikan mereka sebagai best practise, pembanding yang memberi gambaran kewajaran. Kita harus progresif tetapi juga efisien,” kata dia.
Kunjungan Dewan Komisaris PTPN Holding yang didampingi beberapa Komite Audit diterima Direktur Utama PTPN VII Doni P. Gandamihardja. Dalam diskusi di Aula Harmonis Kantor Direksi, hadir juga SEVP Business Support PTPN VII Okta Kurniawan, SEVP Ops. I Budi Susilo, SEVP Ops. II Dicky Tjahyono, Sekper Bambang Hartawan, dan para kepala bagian.
Pada paparan cepatnya, Doni P. Gandamihardja mengapresiasi kehadiran Dewan Komisaris PTPN Holding. Menurutnya, dalam posisi perusahaan yanag sedang berjibaku keluar dari kemelut, kehadiran jajaran komisaris sangat memberi spirit. Sebab, kata dia, seluruh insan PTPN VII butuh arahan dan ingin menunjukkan progress dari setiap jerih payah yang sudah dilakukan.
Mengacu kepada pencapaian, Doni mengaku belum mampu menunjukkan hasil sebagaimana obsesi yang dicanangkan Holding. Namun, secara progress kinerja, PTPN VII berhasil melampaui ekspektasi dibandingkan tahun sebelumnya.
“Sampai hari ini, kami masih masuk zona merah di Holding, tetapi secara progress kinerja sudah jauh melampaui ekspektasi sementara. Pada 2020, kami mencatatkan laba meskipun tidak banyak. Dan pada 2021, triwulan pertama untuk produktivitas komoditas karet dan kelapa sawit tercapai 130 persen dari target. Kami berusaha keras untuk mempertahankan tren ini. Di gula juga kami sangat optimistis musim giling 2021,” kata dia.
Doni mengakui, seluruh perbaikan yang terjadi di PTPN VII tak lepas dari kebijakan yang diambil PTPN Holding. Hasil program restrukturisasi, terutama restrukturisasi utang, telah memberi relaksasi manajemen untuk memenuhi berbagai kebutuhan normatif yang sangat krusial.
“Restrukturisasi financial yang dilakukan Holding sangat membantu kami. Ada relaksasi manajemen untuk mengatur semua bidang dengan menyediakan dana dan kebutuhan normatofnya. Ini juga berpengaruh kepada motivasi pekerja sehingga dengan kesadaran bersama bisa menjalankan operational excellence,” kata Doni.
Di tempat yang sama, Komisaris Amal Bakti Pulungan menyampaikan beberapa poin penting. Ia mengapresiasi PTPN VII yang telah mengejar ketertinggalan dengan progress yang optimistis. Kebijakan Holding yang meyakini bahwa pada komoditas tanaman industri yang diusahakan PTPN VII, kata dia, ada pada pemupukan, infrastruktur, dan menekan losess atau kehilangan produksi.
Pulungan menambahkan, muara inti dari setiap industri agro ada pada on farm. Sebaik apapun polesan di lini-lini akhir, jika tanaman tidak mendapat perawatan dan pengelolaan yang intensif, maka investasi akan menguap.
“Syukur, PTPN VII satu visi dengan program operational excellence yang dijalankan PTPN Holding. Kita rawat tanaman, kita pupuk, kita perbaiki infrastrktur, dan tekan losess, maka pabrik bisa olah secara maksimal. Tidak ada cerita produksi tinggi dan rendemen bagus dari tanaman tak terawat,” kata dia.
Kunjungan kerja Dewan Komisaris PTPN Holding yang berlangsung dua hari dilanjutkan peninjauan kabun. Pada hari pertama, setelah diskusi di Kandir, rombongan akan meninjau kebun dan pabrik karet PTPN VII Unit Kedaton dan Unit Rejosari—Pematangkiwah. Hari kedua, mereka akan meninjau Kebun Sawit Unit Padangratu, lalu ke kebun dan pabrik Kelapa Sawit Bekri. (HUMAS PTPN VII)