Kredit perbankan mulai menggeliat. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyebut, kredit bank himpunan bank milik negara (Himbara) mulai tumbuh hingga Maret 2021.
“Saya laporkan, kemarin sudah saya cek angkanya, untuk bank Himbara hingga Maret 2021 sudah tumbuh positif year on year. Semoga kuartal kedua pertumbuhannya semakin membesar. Memang angka pada Februari masih negatif, namun sudah mulai positif di kuartal pertama,” ujar Tiko, panggilan akrab Kartika secara virtual pada Jumat (9/4).
Meski tidak menyebut besaran pertumbuhan kredit bank Himbara, Tiko menyebutkan, pertumbuhan itu utamanya terjadi pada segmen mikro dan kredit usaha rakyat. Ia mengaku segmen kredit korporasi masih mengalami pertumbuhan negatif lantaran permintaan kredit modal kerja masih lesu
“Sehingga masih kami fokuskan di KUR dan mikro. Untuk percepatan ke depan, kami melihat Himbara nanti di kuartal kedua 2021 bisa lebih agresif lagi ke segmen kredit menengah. Semoga bank swasta nasional mengikuti,” ujar Tiko yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perbanas.
Ia menyebut, saat ini perbankan tengah menghitung restrukturisasi kredit sekitar Rp 1.200 triliun dari total portofolio industri sekitar Rp 6.000 triliun. Pasca setahun program relaksasi ini berlangsung, Tiko bilang, bankir tengah menghitung bagaimana dampaknya terhadap pencadangan ke depannya.
Ia berharap setelah antisipasi itu dilakukan, perbankan bisa memacu penyaluran bisnis kredit. Sebab tidak perlu lagi melihat dampak restrukturisasi lantaran telah disiapkan pencadangan.
Asal tahu saja, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit yang disalurkan oleh perbankan kepada sektor swasta domestik mengalami penurunan 2,3% menjadi Rp 5.417,3 triliun pada Februari 2021.
Sumber Kontan, edit koranbumn