PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) hadir dengan susunan komisaris dan direksi baru selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020 yang digelar di Jakarta, Jumat (23/4). Seiring dengan hal ini, WSBP telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menopang kinerja di sepanjang tahun 2021.
Direktur Utama WSBP, Moch. Cholis Prihanto mengatakan, manajemen baru WSBP berkomitmen untuk melakukan perbaikan melalui beberapa program kerja yang telah dirancang.
“Manajemen baru akan melakukan perbaikan dengan memastikan sustainability perusahaan dengan penekanan pada restrukturisasi dan integrasi organisasi dengan mengedepankan pengendalian, dan delegasi kewenangan (desentralisasi),”ujarnya.
Kalau dirangkum, strategi perbaikan WSBP bermuara pada 6 fokus utama. Pertama, menyempurnakan struktur organisasi melalui desentralisasi dan penerapan sistem SAP.
Langkah ini bertujuan untuk menghasilkan data akurat serta realtime untuk menunjang pengambilan keputusan strategis manajemen. Sistem SAP ini sendiri telah digunakan perusahaan sejak awal 2021.
Kedua, WSBP juga melakukan optimalisasi aset yang tidak produktif untuk dapat dikerjasamakan dengan pihak eksternal. Ketiga, memastikan pemenuhan kecukupan modal kerja dan arus kas melalui restrukturisasi fasilitas.
Keempat, melakukan efisiensi produksi dan manajemen supply chain melalui integrasi plant di wilayah Jawa Barat. Upaya ini telah WSBP lakukan sejak akhir 2020 lalu.
Kelima, melakukan sinergi pasar melalui JO/JV dengan mitra bisnis/investor potensial. Asal tahu saja, sebelumnya WSBP telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perusahaan Jepang untuk melakukan kerjasama melalui JO/JV ke depannya.
Terakhir, WSBP juga bakal melakukan pembenahan pada SDM melalui rasionalisasi pegawai sesuai dengan jumlah utilitas produksi. Hal ini juga sejalan dengan strategi efisiensi yang dilakukan perusahaan.
Selain melakukan strategi perbaikan, WSBP juga memiliki strategi bisnis untuk tahun 2021. Salah satu di antaranya ialah menggarap pasar eksternal dengan menjual segala keunggulan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, menjual produk baru yang telah dikembangkan perusahaan serta berkolaborasi.
“Melalui strategi itu, perusahaan optimis untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan yaitu nilai kontrak baru sebesar Rp 7,88 triliun dan pendapatan usaha Rp 5,33 triliun,” tutup Cholis.
Sumber KOntan, edit koranbumn