Perum Bulog mulai memasarkan daging kerbau beku secara online melalui platform ipangandotcom. Adapun pasokan daging yang disiapkan sebanyak 13 ribu ton dan siap di pasarkan di tujuh kota besar.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan, Bulog melakukan penjualan lewat platform e-commerce agar memudahkan pembelian bagi masyarakat di masa pandemi. Penjualan tersebut dilakukan di wilayah Jakarta, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Medan dengan harga jual Rp 84.999 ribu per kg.
“Kita ingin berikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan daging dengan harga yang murah dan kecepatan pengiriman sehingga masyarakat dapat menghemat waktu dan biaya,” kata Buwas, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (26/4).
Ia mengatakan, penjualan secara online memang belum menjangkau semua kota. Untuk kota-kota yang belum bisa dijual secara online, Bulog memanfaatkan jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) yang bisa didatangi langsung oleh masyarakat.
Lebih lanjut, ia menilai, harga daging khususnya komoditas daging sapi mengalami kenaikan harga dalam beberapa waktu terakhir. Harga di tingkat konsumen tembus hingga Rp 130 ribu-Rp 140 ribu per kg. Oleh karena itu, adanya penjualan daging kerbau beku seharga Rp 80 ribu per kg diharakan dapat menjadi alternatif.
“Kita ingin kebutuhan masyarakat akan daging bisa tercukupi dan kita berusaha agar harga tidak melambung,” kata Buwas.
Direktur Bisnis Bulog, Febby Novita, mengatakan, penjualan daging kerbau beku melalui online merupakan kerja sama dengan Shopee selaku pemilik e-commerce serta Istore Isend selaku pengelola toko online ipanganandotcom.
Ia mengatakan, lantaran daging beku yang rentan rusak, pengiriman akan tiba di hari yang sama atau dalam kurun waktu 24 jam. Pengiriman langsung dilakukan dari gudang penyimpanan hingga ke rumah konsumen.
“Seharusnya dengan adanya ini tidak ada alasan lagi untuk sulit mendapatkan daging karena bisa dibeli lewat aplikasi,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Istore Isend, Rudy Tanoesudibjo, menambahkan, dengan adanya imbauan untuk tidak mudik, penjualan daging beku melalui online diyakini bisa menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan pengiriman kepada kerabat.
Rudy mengatakan, meskipun saat ini baru mampu menjangkau tujuh kota besar, pihaknya bersama Bulog akan terus memperluas cakupan wilayah hingga bisa menjangkau seluruh kota dan kabupaten di Indonesia. “Kami ingin menguasai pasar panganan, dan ini akan sangat mungkin terjadi apabila cakupan online terluas,” ujarnya.
Sumber Republika, Edit koranbumn