PT Brantas Abipraya (Persero) akan menjadi spesialis konstruksi bendungan dalam tim project management office (PMO) Kementerian BUMN. Oleh karena itu, perseroan akan mengincar lima proyek konstruksi bendungan baru pada 2021.
Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas optimistis perseroan dapat memenangi lelang lima proyek bendungan tersebut. Pasalnya perusahaan memiliki kekuatan teknis dan finansial yang cukup.
“[Konstruksi bendungan] itu core business kami. Abipraya lahir dari bendungan,” katanya kepada Bisnis, Senin (26/4/2021).
Abipraya menyatakan refocusing yang dialami oleh Direktorat Jenderal Sumer Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tidak akan mempengaruhi performa perseroan. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh karakteristik konstruksi bendungan yang umumnya berkontrak tahun jamak.
Dengan demikian, lanjutnya, perseroan tidak mengalami tekanan finansial yang terlalu berat. Brantas secara total akan berpartisipasi dalam pembangunan 16 bendungan sepanjang 2021 atau sekitar 33 persen dari total bendungan nasional pada tahun ini.
Secara terperinci, bendungan yang akan dibangun adalah Bendungan Cipanas, Keureuto, Ciawi, Semantik, Sidan, Beringin Sila, Bulango, Bintang Bano lanjutan, Budong-Budong, Tukul Lanjutan, Bendungan Bener paket 1 dan 4, Bagong, Sepaku Semoi, Kuningan, dan Bendungan Jragung.
Manager Wasdal Divisi Operasi 2 Brantas Abipraya Djoko Men Utomo menyatakan perusahaan akan merampungkan enam konstruksi bendungan sepanjang 2021. Adapun, salah satu bendungan yang telah rampung adalah Bendungan Tukul.
“Selain Bendungan Tukul, tahun ini Brantas Abipraya juga menargetkan lima bendungan lainnya selesai, yaitu Bendungan Tapin, Bendungan Kuningan, Bendungan Semantok, Bendungan Ciawi, dan Bendungan CIpanas,” kata Djoko.
Sumber Bisnis, edit koranbumn