PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) optimistis dalam melihat prospek bisnis nikel di sisa tahun 2021 ini. Beragam strategi juga sudah disiapkan ANTM untuk menjaga agar kinerja tetap positif.
SVP Corporate Secretary ANTM Yulan Kustiyan mengatakan, perusahaan akan terus berfokus pada ekspansi pengolahan mineral bersifat hilir, melakukan perluasan basis cadangan dan sumber daya.
Selain itu, ANTM juga akan menjalin kemitraan untuk mengembangkan produksi mineral olahan baru dari cadangan yang ada, menurunkan lebih lanjut biaya tunai atau cash cost dan meningkatkan daya saing biaya demi mengerek kinerja di tahun ini.
“Perusahaan memiliki komitmen menjaga biaya produksi tetap rendah sehingga daya saing usaha produk ANTAM tetap terjaga positif di tengah volatilitas harga komoditas internasional,” kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (5/5).
Optimisme ANTM dalam melihat prospek bisnis nikel tahun ini salah satunya berdasar pada capaian kinerja bisnis yang positif di kuartal pertama tahun ini. Asal tahu, ANTM mencatatkan volume produksi feronikel sebesar 6.300 ton nikel dalam feronikel (TNi). Sementara itu, volume penjualan nikel mencapai sebesar 5.624 TNi.
Dari hasil penjualan itu, ANTM, anggota indeks Kompas100 ini, mengantongi omset Rp 1,23 triliun, naik 27,26% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 965,95 miliar.
Sementara itu, produksi bijih nikel yang digunakan sebagai bahan baku feronikel ANTAM dan penjualan kepada pelanggan domestik tercatat sebesar 2,64 juta wet metric ton (wmt), melesat 319% dibandingkan realisasi kuartal I-2020 yang sebesar 629.000 wmt.
Adapun volume penjualan bijih nikel dari perusahaan pelat ini pada kuartal I-2021 mencapai 1,60 juta wmt. Dengan penjualannya yang menyasar pasar domestik.
Selain didorong oleh capaian di tiga bulan pertama 2021, optimisme ANTM juga berdasar pada pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri. ANTM berkeyakinan, perusahaan pelat merah ini bisa memanfaatkan peluang pasar yang ada dengan kualitas produk bijih nikel yang dimiliki.
“Kualitas produk bijih nikel ANTAM yang sesuai dengan kebutuhan pasar domestik,” papar Yulan.
Dengan strategi-strategi yang dilakukan, ANTM optimistis kinerja komoditas nikel ANTM akan tetap optimal di tahun 2021 ini. Sayangnya, Yulan tidak merinci berapa target kinerja yang ingin dikejar untuk bisnis nikel.
Mengintip catatan Kontan.co.id sebelumnya, ANTM menargetkan total produksi bijih nikel sebesar 8,44 juta wmt, meningkat 77% dibandingkan capaian produksi bijih nikel tahun 2020 sebesar 4,76 juta wmt.
Peningkatan produksi bijih nikel tersebut rencananya digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel ANTM dan mendukung penjualan kepada pelanggan domestik.
Adapun total target penjualan bijih nikel ANTM tahun 2021 ditargetkan sebesar 6,71 juta wmt, meningkat 104% dibandingkan capaian penjualan bijih nikel tahun 2020 sebesar 3,30 juta wmt.
Sementara itu, pada komoditas feronikel, ANTM menargetkan volume produksi dan penjualan di tahun 2021 sebesar 26.000 ton nikel dalam feronikel (TNi), relatif stabil dengan capaian produksi dan penjualan tahun 2020 yang masing-masing sebesar 25.970 TNi dan 26.163 TNi.
Sumber KOntan, edit koranbumn