• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Sabtu, 20 Desember 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Garuda Indonesia Diprediksi Masih Merugi pada Tahun Ini

by redaksi
24 Mei 2021
in Berita
0
Garuda Indonesia dan Citilink Sudah Mulai Berlakukan Diskon Sejumlah Rute
0
SHARES
7
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kinerja PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada tahun ini diprediksi tak bisa terbang tinggi lagi. Emiten penerbangan pelat merah ini pun ditaksir kembali menderita rugi, seiring dengan pandemi covid-19 yang masih belum tuntas.

Pada tahun lalu, kinerja keuangan GIAA terperosok sangat dalam. Hingga kuartal ketiga 2020, pendapatan GIAA ambles 67,85% menjadi US$ 1,14 miliar, dari sebelumnya US$ 3,54 miliar pada kuartal ketiga 2019.

RelatedPosts

Siapkan Rp4,5 Triliun, BTN Bidik Jadi Bank Pilihan Utama Layani Holding Danareksa

1.222 Petani Binaan Binaan PalmCo Raih Sertifikasi RSPO

Kontribusi Nyata Krakatau Steel dalam Pembangunan Fasilitas Kesehatan Modern

GIAA pun membukukan rugi bersih US$ 1,07 miliar. Kondisi ini berbalik dari kuartal ketiga tahun sebelumnya yang masih mendulang laba bersih US$ 122,42 juta.

Hingga kini GIAA belum menerbitkan laporan keuangan hingga tutup tahun 2020. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra pun enggan banyak berkomentar mengenai kinerja GIAA pada tahun lalu maupun proyeksi untuk tahun ini.

Yang pasti, Irfan menyampaikan bahwa laporan keuangan untuk tahun buku 2020 akan segera terbit. Sementara saat ini, manajemen GIAA sedang fokus untuk menuntaskan program pensiun dini karyawan.

“Sudah final, bentar lagi ya. No further comment. Kami dan tim fokus menyelesaikan soal pensiun dini dulu,” kata Irfan

Dihubungi terpisah, pengamat penerbangan Alvin Lie mengaku tidak heran jika kinerja keuangan GIAA sampai akhir 2020 ada dalam kondisi yang berdarah-darah. Sebab, anjloknya kinerja keuangan juga dirasakan oleh perusahaan penerbangan lainnya, terutama yang mengandalkan rute-rute internasional.

Di tengah pandemi yang masih membayangi, Alvin memprediksi kerugian dalam jumlah besar masih akan terus berlanjut. Bahkan, tanda-tanda perbaikan untuk bisa membalikan kinerja dari rugi menjadi laba belum terlihat hingga tahun 2022. Dalam kondisi ini, efisiensi menjadi kunci.

“Kuncinya adalah survival, bagaimana bisa bertahan hidup. Untuk menutup kerugiannya, masih belum kelihatan bagaimana. Yang paling memungkinkan adalah meminimalkan keurgian pada tahun berjalan. Ini yang sekarang dilakukan oleh Garuda. Efisiensi dimana-mana,” terang Alvin.

Apalagi, pandemi covid-19 belum juga terkendali. Di beberapa negara, covid-19 memasuki gelombang kedua dan ketiga. Negara yang sebelumnya dinilai sukses menghadapi covid-19 seperti Taiwan dan Singapura pun turut mengalami lonjakan kasus.

Dengan demikian, rute-rute internasional belum dapat diandalkan untuk memulihkan kinerja. “Garuda dan airline lainnya hanya bisa mengandalkan rute domestik. Itu pun dengan catatan kondisi covid tidak melonjak,” kata Alvin.

Hal senada juga disampaikan oleh Peneliti Lembaga Manajemen FEB Universitas Indonesia, Toto Pranoto, yang mengungkapkan bahwa bisnis penerbangan hancur lebur pada tahun lalu. Hal itu juga tercermin dari data yang disampaikan Internasional Air Transport Association (IATA).

IATA memperkirakan, kerugian seluruh maskapai di dunia mencapai US$ 84,3 miliar. Pendapatan dari maskapai rata-rata anjlok hingga 90%. “Hampir semua flag carrier di ASEAN mengalami kerugian yang cukup dalam. Termasuk SQ (Singapore) yang mengalami kerugian pertama kali dalam sejarah. Thai Airlines dan Philippines Airlines bahkan sudah mengajukan perlindungan terkait UU kebangkrutan,” terang Toto.

Dengan terbatasnya mobilitas masyarakat, Toto menaksir sepanjang tahun lalu GIAA menderita kerugian yang besar. Apalagi, upaya diversifikasi ke angkutan cargo secara lebih masif juga belum menghasilkan kinerja yang signifikan.

Untuk proyeksi di tahun ini, Toto menaksir kinerja GIAA tetap akan merugi, tapi bisa lebih baik dibandingkan tahun lalu. Artinya, berat bagi GIAA untuk mencetak laba, tapi masih berpotensi untuk menurunkan kerugian.

“Dengan mulainya vaksinasi secara masif dan pelonggaran pergerakan manusia, mestinya kinerja GIAA bisa lebih baik di 2021. Selain angkutan penumpang yang mulai menggeliat, program angkutan cargo juga mestinya mulai naik,” sebut Toto.

Namun, menipiskan kerugian hanya bisa diraih jika GIAA mampu mengelola cost structure terutama yang terkait dengan pengelolaan bahan bakar, pemilihan armada terbang dan overhead cost. Selain itu, aspek financing juga sangat krusial pada masa pandemi dan sesudahnya.

Menurut Toto, hampir semua flag carrier mendapat suntikan modal tambahan dari negara agar bisa bertahan hidup. Namun di tengah pendanaan negara yang terbatas, maka selain dari pinjaman modal kerja pemerintah, GIAA pun harus mampu memperoleh alternatif pendanaan lain

“Misalnya dengan refinancing utang jatuh tempo, maupun refinancing dari mitra pemasok. Pengurangan jumlah SDM juga merupakan langkah turn around yang dilakukan banyak maskapai lainnya,” ungkap Toto.

Pensiun Dini Karyawan GIAA

Mengenai pengurangan sumber daya manusia (SDM), Irfan menyampaikan bahwa pihaknya memang tengah dalam tahap awal penawaran program pensiun yang dipercepat, bagi karyawan yang memenuhi kriteria dan persyaratan keikutsertaan program tersebut.

Menurut Irfan, penawaran program pensiun dini ini dilakukan sejalan dengan upaya pemulihan kinerja usaha yang tengah dijalankan GIAA supaya bisa lebih sehat, serta adaptif menjawab tantangan kinerja usaha di era kenormalan baru.

Melihat hal ini, Toto menilai bahwa strategi tersebut menjadi pilihan yang logis bagi GIAA. “Langkah serupa ini juga sudah dikerjakan beberapa maskapai global dan regional,” sebutnya.

Lebih lanjut, Alvin melihat bahwa penawaran pensiun dini merupakan strategi yang tepat bagi GIAA untuk menekan biaya dan memperkecil kerugian. Yang terpenting, dia menekankan bahwa hak-hak pekerja tetap harus dipenuhi sehingga tidak menimbulkan permasalahan. “Saya kira ini langkah yang pahit, tapi terhormat,” pungkas Alvin.

Mengenai dampak terhadap kinerja, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menilai bahwa selama pendapatan GIAA masih tertekan, strategi pensiun dini ini tidak akan memberikan dampak yang signifikan. Chris menilai, penyebaran covid-19 yang masih masif akan tetap menekan kinerja GIAA pada tahun ini.

“Strategi pensiun dini juga tidak terlalu berdampak cukup tinggi, karena secara top line dari pendapatan sendiri cenderung belum dapat pulih. Memang secara keuangan mungkin akan lebih baik tetapi belum dapat membuat kinerja GIAA bagus di tahun ini,” pungkas Chris.

Sumbee KOntan, edit koranbumn

Previous Post

Tersebar Hingga Pelosok Indonesia, Jumlah ATM Link Sudah Mencapai 45.000 unit

Next Post

Menteri Keuangan Sri Mulyani Prediksikan Ekonomi Tumbuh 8,3 Persen pada Kuartal II

Related Posts

Pengumuman Perubahan Merek dan Logo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Berita

Siapkan Rp4,5 Triliun, BTN Bidik Jadi Bank Pilihan Utama Layani Holding Danareksa

20 Desember 2025
Dirut Siwi Peni Serahkan SK Mutasi/ Promosi kepada PJP
Berita

1.222 Petani Binaan Binaan PalmCo Raih Sertifikasi RSPO

20 Desember 2025
Balai Pustaka Terima Kunjungan Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim
Berita

Kontribusi Nyata Krakatau Steel dalam Pembangunan Fasilitas Kesehatan Modern

20 Desember 2025
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas
Berita

Perbaikan Tower dan Jaringan Transmisi Rampung, Sistem Kelistrikan Aceh yang Tadinya Terisolasi Kini Kembali Terhubung, PLN Masuki Tahap Pengoperasian Pembangkit

20 Desember 2025
Perubahan Logo KAI untuk Lanjutkan Transformasi
Berita

KAI Salurkan Bantuan CSR Becak Listrik kepada Pemerintah Daerah DIY Dukung Ekosistem Transportasi yang Ramah Lingkungan

20 Desember 2025
UEFA EURO 2020, Tayangan Spesial IndiHome di Tahun 2020
Berita

Telkom Resmi Teken Akta Spin-Off, InfraNexia Jadi Mesin Pertumbuhan Baru Infrastruktur Digital TelkomGroup

20 Desember 2025
Next Post
Presiden Jokowi Umumkan Dua Kasus Pertama Positif Corona di Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Prediksikan Ekonomi Tumbuh 8,3 Persen pada Kuartal II

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Pengumuman Perubahan Merek dan Logo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

BTN Berikan Relaksasi Kredit kepada 22.879 Nasabah Kredit Konsumer Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Sumatera

2 hari ago
TIMAH Menerima 65 Mahasiswa dari 26 Perguruan Tinggi di Indonesia pada PMMB

Gelar RUPSLB, TIMAH Tingkatkan Tata Kelola dan Kinerja Perusahaan

8 jam ago
Balai Pustaka Terima Kunjungan Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim

Kontribusi Nyata Krakatau Steel dalam Pembangunan Fasilitas Kesehatan Modern

2 jam ago
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto Ungkap Danantara Berencana Bangun 17 Kilang Modular di AS Senilai Rp130 Triliun

Mou Danantara dengan Jordan Investment Fund Memulai Kolaborasi Investasi Strategis di Seluruh Kerajaan Hashemite Yordania

6 hari ago
Pengumuman Perubahan Merek dan Logo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Berita

Siapkan Rp4,5 Triliun, BTN Bidik Jadi Bank Pilihan Utama Layani Holding Danareksa

by redaksi
20 Desember 2025
0

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) secara resmi menandatangani kerja sama strategis dengan PT Danareksa (Persero) (Holding BUMN Danareksa)...

Read more
Dirut Siwi Peni Serahkan SK Mutasi/ Promosi kepada PJP

1.222 Petani Binaan Binaan PalmCo Raih Sertifikasi RSPO

20 Desember 2025
Balai Pustaka Terima Kunjungan Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim

Kontribusi Nyata Krakatau Steel dalam Pembangunan Fasilitas Kesehatan Modern

20 Desember 2025
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas

Perbaikan Tower dan Jaringan Transmisi Rampung, Sistem Kelistrikan Aceh yang Tadinya Terisolasi Kini Kembali Terhubung, PLN Masuki Tahap Pengoperasian Pembangkit

20 Desember 2025
Perubahan Logo KAI untuk Lanjutkan Transformasi

KAI Salurkan Bantuan CSR Becak Listrik kepada Pemerintah Daerah DIY Dukung Ekosistem Transportasi yang Ramah Lingkungan

20 Desember 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In