PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata the Nusa Dua, Bali, dan the Mandalika, Lombok, terus berkomitmen untuk mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan melalui penerapan prinsip-prinsip berkelanjutan di destinasi-destinasi pariwisata yang Perusahaan kembangkan. Komitmen ini dikukuhkan kembali dengan diraihnya beberapa penghargaan sekaligus pada ajang Indonesia Sustainable Tourism Awards (ISTA) 2018 dan Tri Hita Karana Awards (THK) 2018, hari ini.
Pada ajang ISTA 2018 yang berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, ITDC memenangkan penghargaan Hijau-Perak untuk the Mandalika, dan menerima penghargaan Pamong Pariwisata Berkelanjutan untuk the Nusa Dua. The Mandalika meraih penghargaan Hijau-Perak ISTA 2018 untuk kategori Pengelolaan atau Tata Kelola Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, karena memiliki grand design (sejak awal) sebagai kawasan yang dikembangkan dengan perencanaan Sustainable Tourism atau Sustainable Project Tourism Destination, kuat dalam hal tata kelola dan pelestarian lingkungan. Sedangkan the Nusa Dua menerima penghargaan Pamong Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism Champion) yang diberikan kepada destinasi-destinasi yang secara konsisten menerapkan prinsip – prinsip pariwisata berkelanjutan. The Nusa Dua sendiri merupakan peraih Green Platinum atau Juara Umum pada ISTA 2017.
Sementara pada gelaran THK Awards 2018 yang mengambil tempat di Gedung Ksirarnawa Art Centre, Denpasar, ITDC meraih predikat Super Platinum III atas komitmen berkelanjutan Perusahaan dalam mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana di lingkungan kerja Perusahaan. Predikat Super Platinum tahun ini merupakan predikat ketiga yang diterima ITDC setelah 2016 dan 2017. Selain itu ITDC juga memperoleh CSR THK Award 2018 atas upaya Perusahaan dalam pemberdayaan masyarakat di bidang pariwisata melalui pembinaan berkelanjutan di Desa Wisata Pinge di Tabanan.
ISTA merupakan ajang pemberian penghargaan kepada destinasi-destinasi maupun entitas pemangku kepentingan (stakeholders) pariwisata di Indonesia yang sudah berproses dan menunjukkan hasil dari penerapan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan, yang diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata. Pada ISTA tahun ini, terdapat 17 pemenang ISTA, ditambah 11 penerima Pamong Pariwisata Berkelanjutan, serta sejumlah individu yang memperoleh Nayaka Pariwisata (Sustainable Tourism Leader). Sedangkan Tri Hita Karana Awards merupakan penghargaan yang diberikan kepada mereka yang peduli dan berkontribusi langsung dan melakukan investasi sosial (social investment) untuk pembangunan Bali berkelanjutan.
Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer mengatakan beragam prestasi yang diperoleh ini menjadi salah satu momentum bagi ITDC untuk terus mendorong capaian target kemajuan pariwisata di Indonesia. Selain itu penghargaan yang diterima ini menjadi bukti kepercayaan Pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya kepada ITDC selaku pengembang destinasi pariwisata di Indonesia.
”ITDC akan terus mengembangkan destinasi pariwisata yang dikelola dengan prinsip-prinsip berkelanjutan, yakni menjaga lingkungan, memberdayakan budaya dan tetap memberikan benefit ekonomi kepada masyarakat sekitar,” kata Abdulbar.
Sebagaimana amanat dari Permen Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, Abdulbar menjelaskan bahwa pembangunan Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan, harus melibatkan semua pihak termasuk wisatawan yang berkunjung ke destinasi. Wisatawan diharapkan tidak sekedar berkunjung ke destinasi, tapi juga terlibat menjaga lingkungan dan budayanya. Generasi muda harus menjadi penggerak semangat demi mewujudkan Indonesia menjadi destinasi wisata berkelanjutan dunia.
“Prinsipnya adalah People, Planet, Prosperity, atau pemberdayaan masyarakat, kelestarian alam, dan peningkatan kesejahteraan,” tutup Abdulbar.
Tentang ITDC
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) merupakan BUMN yang memiliki lini bisnis membangun dan mengembangkan kawasan pariwisata di Indonesia. Selama 45 tahun Perseroan telah membangun dan mengelola the Nusa Dua, kawasan pariwisata kelas dunia yang berlokasi di Bali Selatan.
Saat ini di the Nusa Dua terdapat 19 hotel berbintang yang menawarkan lebih dari 5.000 kamar, pusat perbelanjaan, museum, culutral venues, lapangan golf, rumah sakit, dan fasilitas pariwisata lainnya. The Nusa Dua juga memiliki fasilitas pendukung, seperti Bali International Convention Center di hotel Westin yang berkapasitas 2.500 pax dan Bali Nusa Dua Convention Center berkapasitas 10.000 pax, yang membuat kawasan ini menjadi tuan rumah berbagai event resmi berskala internasional seperti APEC 2013, Bali Democratic Forum, Miss World 2013, dan baru saja IMF-WBG Annual Meetings 2018.
Melalui PP Nomor 50 Tahun 2008 dan PP Nomor 33 Tahun 2009, ITDC (saat itu masih BTDC) memperoleh hak untuk mengembangkan dan mengelola kawasan Mandalika (the Mandalika) di Lombok Tengah, NTB, dengan luas 1.175 hektar. The Mandalika merupakan satu dari sepuluh destinasi pariwisata prioritas atau ‘Bali Baru’ yang ditetapkan Pemerintah Pusat untuk dikembangkan sejalan dengan strategi Pemerintah meningkatkan pariwisata menjadi sumber devisa utama negara. Saat ini the Mandalika tengah dibangun sebagai destinasi pariwisata kelas dunia, dengan berbagai fasilitas dan atraksi berstandar internasional
Sumber ITDC /pressrelease.id/ edit koranbumn.com