PT Semen Padang (Semen Indonesia Group-SIG) menargetkan jumlah ekspor semen dan klinker ke sejumlah negara tujuan naik di tahun 2021 ini.
Group Head of Sales SIG Rahman Kurniawan mengatakan target untuk tahun 2021 itu yakni untuk semen sebanyak 198.600 Metric Ton (MT) dan klinker 2.100.000 MT. Jumlah tahun 2021 ini naik bila dibandingkan dengan target ekspor pada tahun 2020 lalu.
Dimana target 2020 itu untuk total ekspor semen dan klinker sebanyak 1.580.000 MT. Kondisi tahun 2020 tersebut, dari SIG mengklaim telah mencapai target, meskipun masih dilanda wabah Covid-19.
“Untuk tahun 2021 ini pun kami optimis target ekspor dapat terwujud,” tegasnya, Selasa (1/6/2021).
Optimistis itu didasari dari melihat kondisi ekspor semen dan klinker hingga April 2021. Untuk ekspor produk PT Semen Padang meningkat sebesar 30,5 persen.
April 2021 itu PT Semen Padang telah mengekspor semen dan klinker sebanyak 208.860 MT ke Negara Bangladesh dan Sri Lanka.
“Artinya jumlah ekspor semen dan klinker pada periode April 2021 ini, meningkat sekitar 30,5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020,” ujar Rahman Kurniawan, melalui keterangan tertulis.
Dia menjelaskan adapun semen yang diekspor oleh PT Semen Padang itu yakni tipe OPC 42.5N ke negara Sri Lanka sebanyak 38.472 MT. Sedangkan klinker sebanyak 170.389 MT ke Bangladesh.
Sehingga pada bulan April 2021 itu, PT Semen Padang telah mengekspor semen dan klinker sebanyak 825.400 MT ke empat negara di dunia. Selain Bangladesh dan Sri Lanka, dua negara lainnya adalah Maldives dan Australia.
“Ekspor semen dan klinker ke berbagai negara oleh PT Semen Padang, sudah berlangsung sejak 2008,” sebutnya.
Khusus ke Australia, telah dimulai sejak 2016 dan PT Semen Padang adalah perusahaan semen pertama yang berada di bawah holding SIG yang mengekspor semen ke Australia.
Menurutnya adanya kabar baik soal kondisi ekspor itu, karena PT Semen Padang senantiasa melakukan transformasi organisasi melalui langkah-langkah strategis untuk tetap bertahan dan berkembang di tengah kompetisi yang kian ketat.
Hal itu seperti sentralisasi fungsi strategis dalam hal penjualan yang didukung oleh Supply Chain Management (SCM) yang baik, serta pengadaan, distribusi, ekspor semen dan klinker yang berjalan baik.
Sumber Bisnis, edit koranbumn