Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SPPN) VII menyelenggarakan penyuluhan Kesehatan yang bekerjasama dengan Politeknik Kesehatan (Poltekes) Tanjungkarang di Kantor Direksi PTPN VII secara virtual dari Unit Kerja, Selasa (15/6).
Dua ahli tanaman obat dari Poltekes dihadirkan untuk memberi pengetahuan tentang potensi berbagai tanaman yang berkhasiat dan mempunyai prospek pasar baik. Mereka adalah Dias Ardini, seorang dosen farmasi yang pendidikan magisternya konsentrasi pada tanaman obat. Pembicara kedua adalah Siti Julaiha yang merupakan pakar farmasi.
Ketua Umum SPPN VII Moehammad Baasith pada pembukaan forum ilmu itu mengatakan, setiap pekerja PTPN VII wajib memiliki kompetensi tambahan di luar tugasnya sebagai karyawan. Selain itu, pengetahuan karyawan terhadap obat berbasis herbal sangat penting untuk menjaga kesehatan.
Ada beberapa cabang yang telah menjalankan pengembangan usaha disektor perkebunan diantaranya Way Lima memanfaatkan pekarangan lahan tidur dengan menanam pepaya california, pisang dan singkong. Cabang kedaton bekerjasama dengan koperasi Unit menanam semangka dan pabrik penyulingan sereh wangi milik karyawan berlokasi di sekitar Unit Bekri.
“Semoga dengan pelatihan ini dapat memacu para anggota dalam mengembangkan tanaman obat obatan herbal, dapat menjalin sinergi dengan poltekes tanjung karang sebagai pendamping dan pengelolaan produk sehingga layak untuk dipasarkan. Potensinya cukup besar untuk diimplementasikan ke unit kerja PTPN VII,” tegas Baasith.
Menyambung hal tersebut Dias Ardini, Apt,.MTA dari poltekes Tanjung karang, yang juga pemateri penyuluhan mengatakan kami siap memberikan pendampingan bagi pengurus serikat yang ingin mengembangkan tanaman obat sekaligus mengolahan menjadi obat-obatan yang layak dipasarkan.
Hadir pada event itu, Sekretaris Jenderal SPPN VII Sasmika DS, Bendahara Umum Agus SB didampingi beberapa pengurus inti, Cabang Kandir dan beberapa pengurus, juga para anggota.