Kementerian BUMN mengapresiasi pendirian Plantation and Forestry Institute (PFI) atau Institut Perkebunan dan Kehutanan. PFI telah diluncurkan pada Jumat (2/7) oleh klaster BUMN perkebunan dan kehutanan, yaitu Perum Perhutani bersama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Holdings.
Asisten Deputi Bidang Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Imam Bustomi mengatakan, Kementerian BUMN memang terus mendorong perusahaan BUMN untuk berinovasi dalam pengembangan pembelajaran dan penelitian di klaster perkebunan dan kehutanan.
“Kita akan dorong karyawan yang berada di klaster perkebunan dan kehutanan untuk proaktif mau menjadi master. sehingga pada akhirnya dapat menjadi masterpiece,” ujar Imam dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (5/7).
Imam berharap PFI dapat mendorong perusahaan untuk lebih adaptif dan mampu menciptakan talenta-talenta unggul di industri perkebunan and kehutanan. Ia menjelaskan, PFI memiliki visi menjadi research dan learning institute yang mampu mendukung pengembangan bisnis perusahaan, kebijakan nasional, serta menjadi excellence learning partner. Selain itu, menjadi agen perubahan di industri perkebunan dan kehutanan.
Menurut dia, PFI mengusung enan misi yaitu, menghasilkan produk unggul dan teknologi untuk memenuhi kebutuan industri perkebunan dan kehutanan, menghasilkan kajian sebagai pusat rujukan dalam pengambilan kebijakan perkebunan dan kehutanan nasional, dan melakukan pengawalan penerapan teknologi dan perencanaan investasi khususnya perkebunan dan kehutanan.
Misi lainnya, melakukan komersialisasi hasil riset dan jasa kepakaran serta menghasilkan karya tulis ilmiah yang diterbitkan pada jurnal terakreditasi baik nasional maupun internasional, menjalankan program-program pembelajaran dan pengembangan bagi industri perkebunan dan kehutanan, dan menyiapkan sumber daya manusia yang berdaya saing melalui peningkatan kompetensi.
“Kementerian BUMN akan terus mendorong individu BUMN dapat menghasilkan karya dan korporasinya menghasilkan mahakarya sehingga kumpulan mahakarya tersebut dapat menghantarkan kepada Indonesia Emas,” kata Imam.
Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menyampaikan, Perum Perhutani sebagai anggota klaster perkebunan dan kehutanan telah menindaklanjuti pembentukan PFI yang akan menjadi jembatan untuk learning dan research institute klaster, sehingga dapat terus dikembangkan. Wahyu menyebut, Perhutani yang mengelola hutan dengan luas 2,4 juta hektare dan PTPN memiliki lahan seluas 1,1 juta hektare, memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Ia pun yakin akan terjalin sinergi bisnis antara Perum Perhutani dengan PTPN untuk meningkatkan kontribusi bagi negara dan sosial masyarakat, baik sekitar hutan maupun sekitar perkebunan.
“Strategi bisnis, teknik operasional, maupun kebijakan-kebijakan yang akan mendukung pertumbuhan baik untuk Perhutani maupun PTPN, kami harapkan dapat muncul dari PFI melalui kapabilitas dan sumber daya yang dimiliki,” ucap Wahyu.
Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani menyampaikan, peluncuran PFI merupakan hal yang sangat penting sebagai landasan bagi PTPN untuk melaksanakan transformasi lebih cepat. Sehingga, harapan pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan dapat segera terwujud.
“Kolaborasi antara PTPN dengan Perum Perhutani diharapkan dapat meningkatkan laba dan nilai dari sektor perkebunan dan kehutanan,” kata Ghani.
Sumber Republika, edit koranbumn