Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terus melanjutkan program vaksinasi Gotong Royong untuk memerangi pandemi Covid-19. Program vaksinasi Gotong Royong ini sudah dilakukan di era kepemimpinan Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani.
Program Vaksinasi Gotong Royong menyasar karyawan dari perusahaan milik anggota Kadin dan biayanya dibebankan ke perusahaan. Melalui program tersebut, Kadin membantu pemerintah dalam mengejar target vaksinasi nasional, tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid, menegaskan, organisasinya juga akan membangun rumah sakit darurat di wilayah DKI Jakarta dan Banten. Inisiatif tersebut diambil untuk menjawab permasalahan tingginya tingkat okupansi rumah sakit di Pulau Jawa, termasuk di wilayah Jakarta dan Banten.
Selain itu, Kadin juga akan membantu pengadaan tabung silinder, dan Cryogenic ISO tank untuk menampung oksigen. “Yang dibutuhkan saat ini adalah oksigen dan vaksinasi yang harus diakselerasi untuk rumah sakit darurat. Sebab, kita juga perlu menyiapkannya supaya masyarakat merasa tenang,” kata Arjsad dalam keterangan resminya, Kamis (8/7).
Ketua Umum KADIN DKI, Diana Dewi, menimpali, pihaknya juga sudah menyumbang 100 tabung oksigen ke PPKD (Pemkot) Jakarta Timur,. Ke depannya, Kadin DKI Jakarta bekerjasama dengan BUMN, akan terus memasok tabung untuk kebutuhan masyarakat.
Kelangkaan tabung
Terkait program vaksinasi oleh Kadin DKI, kata Diana, sejak 1 Mei lalu pihaknya sudah memvaksin sekitar 5.000 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar setengahnya adalah karyawan dari perusahaan milik anggota Kadin. Selebihnya adalah warga di sekitar lokasi vaksinasi. “Karena kesibukan dan ketersediaan vaksin, per tanggal 1 Mei 2021, kami tidak bisa lakukan vaksinasi setiap hari, tapi ada interval waktu,” ujar Diana.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menegaskan, saat ini permasalahan kelangkaan tabung oksigen yang terjadi di Jakarta sudah relatif teratasi. Ia mengingatkan masyarakat yang tidak betul-betul membutuhkan tabung oksigen, untuk tidak melakukan penimbunan.
“Masyarakat saya minta, yang tidak membutuhkan, tidak perlu menyimpan tabung oksigen. Oksigennya dibutuhkan untuk warga yang terpapar di rumah sakit atau tempat-tempat yang ditentukan. Jadi mari kita dukung pelaksanaan penanganan dan pengendalian covid dengan penuh tanggungjawab,” ujar Riza Patria.
Arsjad Rasjid juga meminta agar masyarat terus menerapkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) serta aturan pemerintah lainnya terkait penanggulangan pandemi. “Kita harus bersama-sama perang melawan pandemi Covid-19. Karena itu, masyarakat harus disiplin, prokes harus dilakukan dan jangan dilanggar,” tandasnya.
Sumber KOntan, edit koranbumn