Kolaborasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara melalui sejumlah perusahaan BUMN dengan Kementerian Kesehatan dan para penyedia platform telemedicine data semakin diperkuat dalam upaya penaggulangan Covid-19.
Pasalnya dengan kolaborasi yang semakin kuat maka beban keterbatasan fasilitas kesehatan yang ada saat ini dapat berkurang, serta tidak akan menimbulkan terjadinya kepanikkan di masyarakat.
Hal tersebut seperti disampaikan oleh Victoria Venny, Senior Equity Research Analyst MNC Sekuritas yang menilai bahwa langkah strategis yang ditempuh selama ini oleh Menteri BUMN Erick Thohir dengan menginstruksikan emiten farmasi dan non farmasi untuk mendukung masyarakat dalam memulihkan kesehatan akibat Covid-19 sudah sangat tepat.
“Langkah strategis untuk memproduksi obat dan menyalurkan oksigen merupakan wujud negara hadir di tengah masyarakat. Produksi obat dari Kimia Farma dan Indofarma harus dilipatgandakan sehingga ketersediaan obat Covid1-9 di masyarakat dapat dipenuhi dengan baik,” terang Venny seperti dikutip, Sabtu (10/7/2021).
Seperti diketahui pemerintah melalui Kementrian BUMN terus mengupayakan ketersediaan obat dan oksigen bagi masyarakat. Selain memantau langsung produksi obat Covid-19, Menteri BUMN Erick Thohir juga menginstruksikan Pertamina, PT Pupuk, hingga PT Krakatau Steel agar memanfaatkan kapasitas yang ada untuk memproduksi serta mendistribusikan oksigen ke beberapa rumah sakit di Pulau Jawa.
Menurut Venny, dengan kolaborasi antara BUMN, Kemenkes dan platform telemedicine yang saat ini sudah ada maka masyarakat mendapatkan kepastian akan pasokan obat di apotek milik BUMN.
“Nantinya masyarakat yang melakukan isoman dapat menggunakan telemedicine untuk berkonsultasi dengan dokter. Setelah berkonsultasi, masyarakat bisa mendapatkan obat dari apotek Kimia Farma atau apotek rekanan Kemenkes dengan harga obat yang terjangkau,” ujarnya.
Menurutnya, selain menempuh langkah jangka pendek tersebut, secara jangka menengah dan panjang dalam penanganan Covid-19 juga harus disiapkan dengan baik.
Menurut Venny, Menteri Erick dapat mendorong BUMN lain seperti PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan PT Rekayasa Industri (Rekind) untuk turut serta pula dalam penaggulangan Covid-19 tersebut.
Misalnya, kata Venny, PT RNI yang selama ini membuat alat kesehatan, dapat dioptimalkan produksinya untuk membuat jarum suntik dan tempat tidur di rumah sakit milik pemerintah maupun rumah sakit darurat.
“Jika Biofarma sudah bisa membuat vaksin Covid-19 sendiri, tentu kebutuhan jarum suntuk untuk vaksinasi akan sangat tinggi,” ujarnya.
Sedangkan PT Rekind yang sudah terbiasa membangun kilang minyak, dapat diberdayakan untuk membuat alat memproduksi oksigen generator baik untuk pemasangan di rumah sakit pemerintah maupun untuk memenuhi kebutuhan oksigen masyarakat.
“Dengan Rekind yang dapat membuat oksigen generator diharapkan ketergantungan rumah sakit akan oksigen dari perusahaan swasta dapat berkurang,” ujarnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn