PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola 20 bandara melakukan berbagai transformasi untuk menjadi perusahaan yang siap menerapkan digitalisasi (digitally-ready enterprise) di lini pelayanan dan operasional.
Produk dari transformasi ini antara lain platform digital terintegrasi yang diberi nama DROID (Digitally Ready for Operational and Infostructure Development).
Di dalam DROID terdapat 3 aplikasi, yaitu travelin untuk customer experience, Pocket Airport Collaborative Decision Making (A-CDM) untuk koordinasi stakeholder di bandara (Ecosystem Based Operation), serta aplikasi iPerform bagi karyawan AP II untuk menjaga keandalan operasional bandara (operational excellence), keandalan pelayanan bandara (services excellence) dan kinerja bisnis (business excellence).
President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan dari ketiga aplikasi tersebut, aplikasi iPerform berperan vital menjaga operasional bandara dan membawa AP II menjadi perusahaan berbasis digital.
“AP II operator bandara yang mengedepankan digitalisasi dalam organisasi, salah satunya dengan lewat iPerform yang digunakan sekitar 6.000 karyawan setiap hari. Berkat iPerform juga kami dapat menghadapi tantangan COVID-19.”
“Fitur-fitur iPerform didesain agar karyawan dapat bekerja secara remote working. Hal ini membuat kami siap dan kuat menghadapi pandemi COVID-19 termasuk di tengah PPKM Darurat, yang memaksa kita harus menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan melakukan penyesuaian operasional kebandarudaraan,” ujar Muhammad Awaluddin.
Salah satu fitur di iPerform adalah Smart Airport Dashboard untuk memantau layanan dan fasilitas guna memastikan services excellence.
Smart Airport Dashboard menampilkan sejumlah data seperti misalnya terkait layanan bagasi penumpang. Data layanan ini antara lain utilisasi conveyor belt dan ketepatan waktu pengiriman bagasi tercatat dari pesawat ke baggage claim area di terminal.
“Monitoring penanganan bagasi penumpang pesawat secara real time melalui iPerform membuat kami dapat menjaga standar layanan, di mana kami menetapkan bagasi pertama harus ada di baggage claim area dalam waktu kurang dari 10 menit, untuk pesawat Boeing 737 atau Airbus A320 dengan posisi parkir di dekat terminal atau contact stand,” jelas Muhammad Awaluddin.
Smart Airport Dashboard di iPerform juga menampilkan data utilisasi konter check-in, sehingga bandara AP II dapat menjaga agar waktu tunggu traveler di baris antrean maksimal kurang dari 30 menit, dan waktu proses di meja check-in kurang dari 2 menit 30 detik.
“Waktu tunggu di baris antrean dan proses di meja check-in selalu dimonitor untuk diupayakan memenuhi standar terbaik, karena titik ini sangat vital untuk menciptakan seamless journey experience bagi traveler,” jelas Muhammad Awaluddin.
Smart Airport Dashboard di iPerform juga menampilkan data-data penerbangan guna menjaga operational excellence, seperti misalnya data real time penggunaan parking stand.
“Secara langsung kami dapat mengetahui utilisasi parking stand dan ini sangat berguna terlebih di Bandara Soekarno-Hatta yang memiliki sangat banyak lokasi parkir pesawat, sedikitnya ada 270 parking stand di sana. Lewat data ini, kami melakukan pengaturan parkir pesawat dengan baik dan turut mendukung tingginya tingkat ketepatan waktu [on time performance/OTP] penerbangan. Di Bandara Soekarno-Hatta sudah tidak ada lagi cerita antrean panjang pesawat,” ujar Muhammad Awaluddin.
Aplikasi iPerform juga memiliki dashboard Aeronautical Daily Billing guna menjaga bisnis perusahaan (business excellence).
“Dasboard Aeronautical Daily Billing ini menginformasikan real time data penerbangan seperti misalnya total bobot pesawat yang sudah landing di bandara AP II, lalu informasi penggunaan parkir pesawat, dan penggunaan garbarata. Berdasarkan data-data tersebut, dashboard ini langsung mengkalkulasi nominal biaya jasa yang akan dibayarkan ke AP II oleh pengguna jasa, sehingga kami pun bisa memprediksi pendapatan secara cepat guna menjaga business excellence,” ujar Muhammad Awaluddin.
Mendukung PPKM Darurat
Di tengah PPKM Darurat 3 – 20 Juli, aplikasi iPerform juga mendukung AP II dalam melakukan pengaturan SDM dengan adanya fitur FIERA (Field Service Management) guna optimalisasi personel yang bertugas di bandara.
Terkait dengan SDM, iPerform sangat mendukung program perlindungan karyawan di tengah pandemi COVID-19 melalui beragam fitur seperti mobile learning agar karyawan tetap memperoleh pelatihan, serta fitur health observation report untuk sistem tracing di tengah pandemi, dan lain sebagainya.
“Melalui digitalisasi lewat iPerform, karyawan AP II dapat bekerja remote dan lebih ringkas, serta sangat membantu di tengah PPKM Darurat sehingga kami dapat menerapkan kebijakan WHF 75% untuk back office,” ujar Muhammad Awaluddin.