PT Pegadaian (Persero) masih mencatatkan kinerja positif meski hadapi tekanan akibat pandemi. Terbukti, gadai pelat merah ini berhasil mengumpulkan aset lebih besar dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Pegadaian memiliki aset sebesar Rp 72,19 triliun hingga Maret 2021. Secara year to date (ytd), nilai aset itu meningkat 1,02% dibandingkan dengan realisasi pada akhir 2020 yang sebesar Rp 71,46 triliun.
Dari realisasi itu, pinjaman yang disalurkan berkontribusi 80,75% dari aset perusahaan. Menyusul kontribusi aset tetap – bersih Rp 10,24 triliun, pendapatan yang harus diterima Rp 2,61 triliun dan aset pajak tangguhan Rp 1,36 triliun.
Di tengah kenaikan aset, Pegadaian justru mencatatkan penurunan libilitas. Dalam tiga bulan pertama tahun 2021, jumlah liabilitas perusahaan turun 0,38% ytd menjadi Rp 46,68 triliun.
Secara khusus, penurunan terjadi pada utang pajak lain – lain, penerbitan surat berharga dan liabilitas imbalan kerja.
Selain aset, pendapatan usaha Pegadaian juga tumbuh. Perusahaan penyedia jasa gadai ini mampu mengantongi pendapatan usaha Rp 5,45 triliun, naik 8,56% dari Maret 2020 lalu.
Sayangnya, perusahaan harus hadapi penurunan laba bersih pada tiga bulan pertama tahun ini. Secara yoy, laba Pegadaian turun 12,80% dari Rp 809,07 miliar menjadi Rp 705,46 miliar di akhir Maret 2021.
Pegadaian memberikan jasa usaha gadai dan pembiayaan mikro, dengan didukung oleh jaringan yang terdiri dari 12 kantor regional dan 4.087 unit kantor yang terletak di berbagai wilayah di Indonesia per 31 Desember 2020. Perusahaan dimiliki secara penuh oleh pemerintah.
Sumber Kontan, edit koranbuimn