Bank Mandiri melihat, pola pemulihan ekonomi Indonesia akan berbentuk seperti logo Nike atau swoosh shaped recovery.
Meski begitu, ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, ekor pola pemulihan ekonomi akan lebih landai dari perkiraan semula.
Faisal kemudian menjabarkan, untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri, masih akan berada di kisaran 3,69% yoy. Namun, ini akan sangat bergantung pada penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
“Pertumbuhan di tahun ini diharapkan sudah lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang pada waktu itu resesi. 2021 sudah tidak negatif lagi,” ujar Faisal .
Memang, pertumbuhan ekonomi di tahun ini masih cukup jauh dari kondisi pra Covid-19 yang di kisaran 5%. Apalagi, pada awal kuartal III-2021, ada lonjakan kasus sehingga pemerintah menerapkan PPKM Darurat.
Namun, ia optimistis bila lonjakan kasus ini bisa teratasi, maka pemulihan ekonomi masih akan berlanjut, di mulai pada kuartal IV-2021 nanti, ekonomi diharapkan mampu bangkit lagi karena ada pelonggaran PPKM Darurat.
Ke depan, pemulihan ekonomi juga diharapkan mampu berlanjut. Sehingga, pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi bisa kembali meningkat dan berada di kisaran 5%. Hal ini melanjutkan pola pemulihan swoosh shaped tersebut.
Sumber Kontan, edit koranbumn