Tambahan penyertaan modal negara (PNM) akan membantu BUMN untuk melanjutkan proyek dan restrukturisasi kredit.
Pasalnya, sejumlah BUMN khususnya BUMN karya tengah mengalami kesulitan arus kas karena penugasan negara.
Analis Trimegah Sekuritas Tbk. Kharel Devin Fielim mengatakan langkah pemerintah untuk memberikan tambahan PMN senilai Rp72,44 triliun untuk 12 perusahaan BUMN sudah sangat tepat.
“Tambahan PMN dapat dipergunakan untuk working capital. Dengan tambahan PMN harapannya BUMN karya dapat menyelesaikan penugasan yang diberikan untuk membangun infrastruktur esensial,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (21/7/2021).
Seperti diketahui, saat ini proyek strategis yang dilaksanakan BUMN karya tengah mengalami perlambatan akibat pandemi Covid19. BUMN konstruksi saat ini mengalami kekurangan dana karena memiliki utang ke perbankan nasional.
Kharel berpendapat penambahan PMN menjadi dana segar masuk ke perseroan sehingga dapat menyelesaikan proyek yang saat ini tersendat pembangunannya. Ketika proyek BUMN konstruksi itu selesai, katanya, diharapkan pendapatan baru bisa masuk ke perseroan.
Menurutnya, tambahan PMN yang diupayakan Menteri BUMN Erick Thohir merupakan langkah yang tepat karena proyek yang dipegang BUMN merupakan proyek strategis nasional.
“Dengan berjalannya kembali proyek infrastruktur diharapkan ekonomi Indonesia dapat segera pulih. Jika BUMN konstruksi tidak ditolong, akan menimbulkan efek negatif bagi perekonomian,” tambahnya.
Kharel optimistis tambahan PMN akan membuat BUMN konstruksi mampu melanjutkan programnya dan melakukan restrukturisasi utang. Waskita Karya misalnya saat ini memiliki utang Rp65 triliun sehingga tambahan PMN membuat emiten berkode WSKT ini melanjutkan proyek jalan tolnya.
Dari diskusi dengan manajemen Waskita Karya, kata Kharel, manajemen perseroan optimistis setidaknya akan ada satu atau dua konsesi jalan tol bisa didivestasikan melalui Sovereign Wealth Fund (SWF) pada 2021. PMN juga menjadi sentimen positif bagi pasar.
Kharel berpendapat agar investor publik tidak terdilusi sahamnya, BUMN konstruksi yang mendapatkan tambahan PMN dapat melakukan penerbitan saham baru (right issue). Right issue saham dapat dilakukan menjelang tambahan PMN yang biasanya dilakukan pemerintah pada akhir tahun.
“BUMN karya seperti Waskita Karya dan Adhi Karya yang mendapatkan PMN dapat melakukan right issue saham sehingga partisipasi minority shareholder dilibatkan dalam aksi korporasi BUMN karya. Ini ditujukan agar mengurangi potensi dilusi pemegang saham minoritas di BUMN karya,” katanya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn