PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) menyatakan beberapa proyek infrastruktur telah mulai bergerak pada akhir semester I/2021. Adapun, perseroan melakukan beberapa penyesuaian pembayaran kepada vendor akibat perubahan skema pembayaran yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam beberapa proyek.
Plt. Sekretaris Perusahaan WSBP Mohammad Nur Sodiq mengatakan bahwa pihaknya telah memproduksi 45.777 ton pracetak pada kuartal I/2021. Perseroan memang memfokuskan produksi untuk memasok proyek-proyek dengan likuiditas yang baik pada semester I/2021.
āUntuk pracetak, [kami] menyasar proyek-proyek RDMP [Refinery Development Master Plan] Pertamina, Pantai Indah Kapuk, Jalan Tol CibitungāCilincing, dan Jembatan Ploso. Sementara itu, distribusi produkĀ readymixĀ difokuskan untuk proyek Jalan Tol Trans-Sumatra dan Tol JakartaāCikampek II Selatan,ā katanya kepadaĀ Bisnis, Kamis (22/7/2021).
Sodiq berujar, pihaknya melakukan beberapa penyesuaian dalam proses produksi dan pengaturan arus kas terkait pengubahan beberapa proyek kontrak tahun tunggal menjadi kontrak tahun jamak.
Pada hal produksi, Sodiq mengatakan, pihaknya memfokuskan layanan produksi pracetak danĀ readymixĀ ke beberapa pabrik.
Sodiq menyampaikan, pihaknya memusatkan kegiatan produksi pada unit produksi yang lebih sedikit dari semula. Menurutnya, hal tersebut dapat menekanĀ overheadĀ biaya produksi perseroan.
āSebagai contoh, proyek RDMP yang tadinya dilayani dua sampai tiga pabrik, saat ini hanya dilayani satu atau maksimal dua pabrik dengan optimasi jumlahĀ shiftĀ kerja mengikuti kebutuhan,ā ucapnya.
Di sisi lain, Sodiq mengatakan, buyer saat ini cenderung memperpanjang masa pembayaran. Pada saat yang bersamaan, vendor menuntut pembayaran lebih cepat.
Oleh karena itu, lanjutnya, perseroan mulai mengkomunikasikan skema restrukturisasi kewajiban dan menerapkan pola keterbukaan pembayaran dengan sistemĀ back-to-back projectĀ kepada vendor.
Dengan demikian, Sodiq berujar, pihaknya dapat mendapatkan dukungan dari mitra strategis untuk memastikan jalannya kegiatan operasional.
āDengan pola ini perusahaan optimistis membidik berbagai proyek eksternal, ritel, dan pasar luar negeri,ā katanya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn