PT Freeport Indonesia (PTFI) mengharapkan proyek smelter di Manyar, Gresik dapat rampung di akhir 2023 mendatang.
Adapun, target ini sejalan dengan ketentuan yang harus dipenuhi PTFI merujuk pada Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang terbit pada Desember 2018 lalu, smelter PTFI seharusnya selesai pada Desember 2023.
“Kami berharap pembangunan smelter dapat diselesaikan di akhir 2023 sesuai kesepakatan dengan pemerintah,” ungkap Vice President Coorporate Communications PT Freeport Indonesia , Riza Pratama
Seperti diketahui, PTFI telah meneken kontrak kerja sama untuk kegiatan engineering, procurement, dan construction (EPC) proyek smelter Manyar dengan PT Chiyoda International Indonesia pada Kamis (15/7) lalu. Nilai investasi diperkirakan mencapai US$ 2,7 miliar.
Jumlah ini pun meningkat ketimbang penawaran dokumen EPC pada 2016 silam yang diberikan pada Chiyoda Singapura (PTE) Ltd senilai US$ 900 juta.
Menanggapi hal ini, Riza mengungkapkan peningkatan nilai investasi dikarenakan dokumen EPC yang ditawarkan kali ini lebih komplit ketimbang 2016. “Pada tahun 2016, penawaran tersebut belum lengkap atau komplit seperti saat ini. Aspek construction belum ada,” jelas Riza.
Sekedar informasi, saat ini pengerjaan smelter di Gresik mencapai 7%. “Hingga Juni 2021, pembangunan Smelter Manyar sudah 7% selesai. Kemajuan ini termasuk menyelesaikan fase Front-End Engineering Design, dimulainya detail engineering, dan kemajuan di penguatan/persiapan lahan,” ujar Riza
Sumber Kontan,edit koranbumn