PT Bank Mandiri Tbk memproyeksikan penyaluran kredit perseroan pada tahun depan masih akan bergeliat. Secara konsolidasi, pertumbuhan kredit 2019 diproyeksi tetap tumbuh dua digit yaitu mencapai 11,5 persen.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, mesin utama dari pertumbuhan kredit tahun depan tetap bertumpu pada kredit korporasi, kredit mikro dan konsumer.
Untuk 2018 sendiri, ia mengatakan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri masih mampu menunjukkan perbaikan. Secara konsolidasi, kredit Bank Mandiri hingga september tumbuh 13,8 persen secara year on year menjadi sebesar Rp781,1 triliun.
“Sehingga loan growth (pertumbuhan kredit) sampai akhir tahun ini sekitar 13 persen,” katanya.
Ia menambahkan, pertumbuhan kredit hingga September itu utamanya disumbang oleh segmen korporasi besar yang tumbuh 28,7 persen dan mikro tumbuh 27,1 persen. Pertumbuhan itu juga diiringi dengan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) hingga September yang bisa ditekan menjadi 3,01 persen atau turun 74 basis poin dibanding tahun lalu.
Panji melanjutkan, kredit macet Bank Mandiri akan dibawa turun ke level 2,7 persen pada tahun depan. Sedangkan prognosa target kredit macet sampai akhir tahun akan dijaga di level 2,9 persen.
“NPL akan kita bawa ke level 2,7 persen tahun depan. Tahun ini prognosa kita jaga 2,9 persen,” kata dia.
Sumber Viva.co.id
Ia menambahkan, pertumbuhan kredit hingga September itu utamanya disumbang oleh segmen korporasi besar yang tumbuh 28,7 persen dan mikro tumbuh 27,1 persen. Pertumbuhan itu juga diiringi dengan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) hingga September yang bisa ditekan menjadi 3,01 persen atau turun 74 basis poin dibanding tahun lalu.
Panji melanjutkan, kredit macet Bank Mandiri akan dibawa turun ke level 2,7 persen pada tahun depan. Sedangkan prognosa target kredit macet sampai akhir tahun akan dijaga di level 2,9 persen.
“NPL akan kita bawa ke level 2,7 persen tahun depan. Tahun ini prognosa kita jaga 2,9 persen,” kata dia.
Sumber Viva.co.id