Hampir 70% kasus aktif Covid-19 ada di daerah Jawa dan Bali. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sejak PPKM Darurat dimulai dalam 13 hari terjadi puncak lonjakan. Namun, saat ini diklaim tren kasus sudah terlihat menurun, terutama di Jawa.
Namun, Budi mengungkapkan kenaikan kasus justru terjadi di luar Jawa. Maka, untuk menangani kenaikan kasus di luar Jawa, Budi akan mereplikasi kebijakan yang sudah sudah diterapkan di Jawa-Bali dalam menekan laju lonjakan kasus.
“Kami akan lebih cepat menangani luar Jawa karena kami hanya akan mereplikasi apa yang sudah dilakukan di Jawa. Supaya lebih cepat dan belajar dari pengalaman bagaimana kita mengurangi laju penularan yang terjadi di Jawa,” papar Budi dalam konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan, Senin (2/8).
Terdapat dua penyebab utama peningkatan kasus di luar Jawa. Pertama kembali mengenai disiplin protokol kesehatan yang kurang.
Padahal Budi menegaskan, dengan disiplin protokol kesehatan mulai dari memakai masker dengan benar, menjaga jarak, menjadi resep paling jitu dan paling mudah untuk menekan penularan.
“Paling susah kita disiplin melakukan hal itu, kalau dilakukan itu yang paling mudah dan paling besar dampaknya dan mengurangi penularan dan melindungi keluarga kita supaya tidak ke rumahsakit,” imbuhnya.
Kedua, adanya varian delta yang memiliki tingkat penularan lebih cepat dari varian lainnya yang kini sudah masuk ke luar Jawa.
“Kami akui penularan varian delta cepat sekali. Itu dua sampai tiga kali daripada varian inggris bahkan lima sampai enam kali dari varian Wuhan,” jelasnya.
Sumber Kontan, edit koranbumn