Perhutani gelar Focus Group Discussion dekarbonasi hutan secara daring bersama dengan Anggota Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia terkait pembahasaan upaya pengurangan emisi dan pengukuran dekarbonisasi, Kamis (12/08).
Acara dihadiri oleh Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro bersama jajaran Direksi dan Sekretaris Perusahaan, Direktur Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring, Pelaporan dan Verifikasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Syaiful Anwar. Turut hadir jajaran direksi anak perusahaan Perum Perhutani.
Wahyu Kuncoro menjelaskan bahwa Perum Perhutani merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang kehutanan akan berperan untuk mengurangi dekarbonasi di kawasan hutan Indomesia.
“Sesuai dengan mandat Kementerian BUMN bahwa Perum Perhutani akan berfokus untuk mengurangi karbon dan mencari inovasi agar jumlah karbon di Indonesia berkurang,” tambah Wahyu.
Wahyu menambahkan kawasan hutan pulau Jawa dan Madura dibagi atas hutan produksi, hutan produksi terbatas dan hutan lindung dengan luas kawasan 2,4 juta Hektare.
“Kami juga menghitung gas karbon emisi sendiri serta mengikuti data-data gas emisi yang ada serta mencocokan data tersebut” tutup Wahyu.
Sementara itu Syaiful Anwar menjelaskan bahwa target tahun ini akan berfokus dalam program Net Zero Emission 2050 untuk mengurangi jumlah zat karbon di kawasan hutan Indonesia. Kegiatan pengurangan gas emisi sesuai dengan kegiatan REDD+ dengan beberapa poinnya ; pengurangan emisi dari deforestri (reducing emission from deforestation), pengurangan emisi degradasi hutan (reducing emission from forest degradation), peningkatan peran konservasi ( role of conservation ), pengelolaan hutan lestari ( sustainable management of forest) dan peningkatan stok karbon hutan (enhancing forest carbon stock )
“Untuk mengurangi efek dari zat karbon yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan maka harus ada langkah mitigasi untuk mengurangi efek tersebut dengan menjalankan pengelolaan hutan berkelanjutan dan merehabilitasi kawasan hutan” ujanya.
Syaiful Anwar menambahkan bahwa data perhitungan gas karbon emisi di Perum Perhutani akan masuk ke dalam perhitungan gas karbon emisi nasional.