Kebutuhan fasilitas untuk isolasi mandiri terus meningkat di banyak daerah. Tak hanya menggunakan gedung dan hotel, kapal PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni yang saat ini tidak dioperasikan pun diapungkan sebagai fasilitas isolasi bagi mereka yang berjuang melawan Covid-19.
Mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya, biasanya kapal diapungkan lalu disulap untuk wisata bahari. Kini setelah pandemi Covid-19 melanda Indonesia, kapal sengaja diapungkan demi menambah fasilitas penyembuhan pasien.
Beberapa daerah memiliki karakteristik tersendiri untuk mengatasi pandemi Covid-19. Sejumlah daerah nyatanya memerlukan inovasi yang lebih efisien dan terpadu untuk mengatasi Covid-19. Termasuk pentingnya proses isolasi untuk penyembuhan dan melindungi mereka yang belum terjangkit virus.
Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi salah satu kota yang berinovasi untuk bertindak cepat melawan Covid-19. Bukan tanpa alasan, Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto mengungkapkan, dari sekian banyak kasus Covid-19 di wilayahnya, yang paling krusial yaitu isolasi mandiri (isoman).
“Ternyata paling krusial pada isoman sebesar 82 persen. Terkadang mereka yang melakukan isoman justru tidak berada pada kondisi yang layak. Misalnya, ada lansia di rumahnya, anak-anak, dan fasilitas di rumah yang tidak sesuai untuk menjalankan isoman,” tutur Ramdhan dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penyelenggaraan Kapal Sebagai Tempat Isolasi Terpusat dengan Lima Pemerintah Daerah yang disiarkan secara virtual, Kamis (12/8).
Ramdhan pun berusaha mendiskusikan permasalahan tersebut dengan lintas sektor demi mencari solusi isoman yang efektif. Dia mengumpulkan para pengusaha hotel untuk menampung ribuan orang yang harus melakukan isoman. Tak hanya sekedar menampung, Ramdhan ingin isolasi mandiri juga dilakukan terpadu agar terpantau dengan jelas.
Hanya saja, hal tersebut tidak semudah menginginkannya. “Ternyata butuh lima sampai delapan hotel. Kalau dilakukan secara terpadu atau terpusat, sulit dikerjakan,” kata Ramdhan.
Ia mengungkapkan, tebersit ide untuk menggunakan kapal dengan daya tampung yang besar sebagai tempat untuk isoman penderita Covid-19. Bak gayung bersambut, setelah menyampaikan rencana tersebut kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Ramdhan mengaku hanya butuh satu hari untuk merampunhkan proses.
Pelni pun selanjutnya mulai menyiapkan Kapal Motor (KM) Umsini sejak Juli 2021 sebagai tempat isolasi apung pertama bagi pasien Covi-19 yang tidak bergejala di Makassar. KM Umsini mampu menjadi tempat isolasi apung dengan daya tampung hingga 785 pasien Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan.
Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni O M Sodikin mengatakan, setiap kasur antar pasien isoman di dalam KM Umsini diberikan sekat dan terbagi atas empat deck dengan pemisahan berdasarkan jenis kelamin. Kapal tersebut pun juga memiliki fasilitas untuk tenaga medis sebanyak 64 tempat tidur dengan lokasi yang terpisah dari deck pasien isoman. Begitu juga dengan fasilitas penunjang lain yang dapat dimanfaatkan pasien dan tenaga kerja kesehatan.
“Kami berharap dengan fasilitas yang disediakan dapat mendukung percepatan proses penyembuhan pasien yang melakukan isolasi di atas kapal Pelni,” kata Sodikin.
Sumber Republika, edit koranbumn