PT Global Sukses Solusi Tbk. (RUNS) tengah menggalang dana initial public offering (IPO) sebesar Rp49,9 miliar.
RUNS merupakan salah satu portofolio investasi yang dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM). TLKM memiliki saham pada RUNS melalui dua entitas usaha yaitu PT Metra-Net dan PT Metra Digital Investama.
Dalam prospektus yang diterbitkan oleh perseroan, PT Metra-Net memiliki 85,22 juta saham atau setara dengan 10,83 persen modal yang disetor penuh. Lalu Metra Digital Investama memiliki 3,58 persen atau setara 28,19 juta saham. Dengan demikian, TLKM secara tidak langsung menguasai 14,41 persen saham RUNS.
Sementara itu, RUNS tengah dalam masa penawaran awal hingga 26 Agustus mendatang. Calon emiten sektor teknologi ini kemungkinan akan tercatat pada 8 September 2021.
Perseroan berencana untuk mengembangkan usahanya dan mencari pendanaan lewat pasar modal. Calon emiten itu akan menjual sebanyak-banyaknya 196,8 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp4.
Jumlah saham yang dilepas setara dengan 20,01 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. RUNS menawarkan harga pada kisaran Rp230 sampai Rp254 setiap saham. Dengan begitu RUNS bisa memperoleh dana sebesar Rp49.987.200.000,-.
Dana hasil IPO akan dipakai oleh perseroan untuk 4 hal utama. Pertama, sekitar 74 persen akan digunakan sebagai modal kerja diantaranya yaitu untuk pembiayaan proyek baru, biaya overhead dan operasional.
Kedua, 11 persen akan digunakan untuk market acquisition and expansion. Ketiga, 10 persen dipakai untuk kepentingan riset dan pengembangan. Terakhir, untuk belanja modal yang meliputi alat kerja dan prasarana diantaranya adalah komputer, server, router server, switchhub manageable, server rak 20U, firewall Fortinet, dan kendaraan operasional.
Pada 2020 RUNS mencetak pendapatan sebesar Rp22,49 miliar meningkat sebesar 300,37 persen dibandingkan dengan 2019 senilai Rp5,61 miliar. Kenaikan performa disebabkan oleh peningkatan penjualan RUN System kepada pihak berelasi yaitu PT Metra-Net.
Capaian laba bersih tahun berjalan juga meningkat pada 2020 menjadi Rp7,70 miliar dari Rp2,06 miliar atau naik sebesar 272,73 persen. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dan peningkatan nilai kontrak yang diperoleh perseroan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn