PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) atau Pelindo IV melakukan penandatanganan nota kesepahaman Pembangunan Dry Port (Pelabuhan Daratan) di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Prasetyadi menuturkan fokus pembangunan dry port tersebut untuk meningkatkan pelayanan jasa kepelabuhanan dan bidang perdagangan lainnya di Kabupaten Sidrap.
“Melalui MoU ini juga, Pelindo IV, Pemprov Sulsel dan Pemkab Sidrap berencana mengembangkan pelayanan jasa kepelabuhanan dan bidang lainnya di Kabupaten Sidenreng Rappang dengan memerhatikan aspek potensi ekonomi, aset maupun fasilitas kepelabuhanan,” ujarnya melalui siaran pers, Sabtu (21/8/2021).
Sementara itu, Bupati Sidrap Dollah Mando menyampaikan Sidrap memiliki letak geografis yang sangat strategis. Berada di pertengahan dan menjadi jalur perlintasan yang menghubungkan beberapa daerah di wilayah Utara Sulsel.
“Oleh karena itu kami sangat mendukung adanya rencana Bapak Gubernur Sulsel untuk menjadikan Kabupaten Sidrap sebagai salah satu lokasi pembangunan dry port dengan menyiapkan lahan seluas kurang lebih 2 hektare di Desa Mattirotasi, Kecamatan Watang Pulu yang merupakan kawasan pengembangan industri dan pergudangan sesuai dengan RTRW Kabupaten Sidrap,” jelasnya.
Plt. Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan Kabupaten Sidrap menjadi salah satu titik rencana pembangunan lokasi dry port yang akan menjadi hub atau tempat yang di dalamnya terjadi aktivitas transit barang atau persinggahan barang untuk wilayah Utara di Sulawesi Selatan.
“Melalui dry port di Sidrap ini akan menjadi pangkalan transit barang dari dan ke wilayah bagian Utara Sulawesi Selatan. Hadirnya dry port ini nantinya akan mengurangi dampak kemacetan dan lebih mudah mendatangkan eksportir,” terangnya.
Lebih lanjut Andi Sudirman Sulaiman juga mengatakan, dry port ini akan menjadi sentra pelabuhan darat oleh PT Pelindo IV untuk semua kabupaten di wilayah Utara berkumpul di Sidrap, System Containing, Registrasi serta mendekatkan pelayanan ekspor ke daerah. Ini juga merupakan upaya menekan dwelling time atau waktu tunggu barang loading ke kapal di Makassar New Port (MNP).
Dia berharap kehadiran dry port dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sidrap dan Sulsel. Dia berharap agar manfaat dry port ini benar-benar segera dirasakan masyarakat.
Misalnya, seperti efisiensi biaya dan waktu tempuh ke pelabuhan muat di Makassar, serta dapat mengurangi kemacetan lalu lintas jalan dan mengurangi beban kerusakan jalan raya.
Sumber bIsnis, edit koranbumn