Komitmen pemerintah untuk mewujudkan swasembada gula putih pada 2024 dipacu dengan pendirian PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Perusahaan ini akan menjadi perusahaan pengendali operasional (operational holding company) untuk semua industri gula yang saat ini dimiliki PTPN Group. Dua Pabrik Gula diantaranya milik PTPN VII yang saat ini dikelola PT Buma Cima Nusantara (BCN).
Pembentukan PT SGN dan rencana strategisnya disampaikan Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy pada kunjungan kerja di PT BCN Unit Cintamanis, Ogan Ilir, Sumsel, Senin (23/8/21). Ia mengabarkan tentang berbagai kemungkinan posisi korporasi, status karyawan, strategi bisnis, hubungannya dengan PTPN VII sebagai Anak Perusahaan Holding Perkebunan Nusantara, dan kemungkinan kepemilikan saham oleh pihak lain. Selain itu, Chief Ryan juga menginspeksi operasional giling yang saat ini sedang berlangsung.
“Untuk diketahui, Bapak Presiden beberapa waktu lalu mengadakan Ratas (rapat terbatas) dengan Menteri BUMN, Menteri Pertanian, dan menteri terkait. Materi utamanya tentang swasembada gula pada 2024. Dari Ratas itu, disepakati pembentukan PT SGN, Sinergi Gula Nusantara. Dan, dua pabrik kita (Bungamayang dan Cintamanis) akan diakuisisi dalam PT SGN itu,” Ryan yang datang didampingi SEVP Operation II Dicky Tjahyono dan Kabag Tanaman Wiyoso.
Ryanto menambahkan, yang akan diambil alih oleh PT SGN hanya dua pabrik beserta tanah dan infrastruktur pendukungnya. Sedangkan kebun, akan kembali dikelola oleh PTPN VII sebagai pemegang Hak Guna Usaha (HGU).
Ryan juga berpesan pada masa persiapan launching PT SGN ini, saatnya seluruh insan utama yang ada di PT BCN untuk menunjukkan keunggulannya. Sebab, dari prestasi dan segala keunggulan itu akan menjadi pertimbangan manajemen PT SGN berkiblat kepada dua pabrik ini.