PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 113,07 miliar untuk tahun 2021.
Investor Relation Indonesia Kendaraan Terminal Reza priyambada menjelaskan, penggunaan capex itu untuk pengerasan dan perbaikan lapangan penumpukan, perbaikan penerangan lapangan, waterproofing pada gedung parkir eksisting.
Selain itu, capex juga akan difokuskan untuk fasilitas jaring debu, perawatan rutin perangkat infrastruktur IT, dan pengembangan dan peningkatan sistem layanan digital office.
Disamping untuk mendukung rencana penggunaan belanja itu, IPCC juga menyiapkan strategi bisnis. Di mana, perusahaan akan fokus ke driving superior performance, partnering in business development dan strengthening corporate governance untuk tahun 2021.
“Serta kami juga siapkan strategic partnership dengan sejumlah perusahaan automaker dan logistik, hingga pengelolaan manajemen risiko perusahaan. Lalu, transformasi berikutnya ialah melalui digital dengan secara bertahap merubah pencatatan menjadi electronic services (paper less) hingga pengembangan sistem jaringan antara IPCC-automaker-shipping line-Bea Cukai,” jelas dia .
Reza menambahkan, bila di lihat dari sisi operasi dan teknik, pasca terjadinya penurunan jumlah kargo kendaraan di Terminal IPCC, perusahaan telah mencatat peningkatan di sepanjang semester I-2021
Utamanya terlihat dari aktivitas layanan bongkar muat kendaraan di Terminal IPCC yang menunjukkan pemulihan bila dibandingkan semester I tahun lalu, misalnya CBU ekspor naik 38,63% di semester I-2021 dari periode yang sama di tahun lalu. Selanjutnya ekspor alat berat yang naik 19,81% dan spareparts naik 18,13%.
“Sebagai bagian dari ekosistem rantai logistik industri otomotif tentunya menyiapkan berbagai hal terkait dengan kesiapan pelayanan di lapangan Terminal IPCC. Kesiapan SDM dalam menangani kargo kendaraan, baik CBU maupun Alat Berat dan lainnya menjadi perhatian manajemen untuk dapat memberikan operational excellent kepada para pelanggan,” tambahnya.
Adapun untuk meningkatkan pengembangan bisnis, Reza bilang, area IPCC bukan hanya di sekitar Tanjung Priok namun juga terdapat di luar Tanjung Priok diantaranya di Pelabuhan Panjang di Lampung Pelabuhan Pontianak ri Kalimantan Barat dan juga di Gresik, Jawa Timur melalui kerjasama dengan Maspion Group.
Hingga Juni 2021, kontrak yang berhubungan dengan pendapatan IPCC diantaranya adalah kontrak dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Astra Daihatsu Motor, PT Toyota Astra Motor.
“Selain itu, terdapat kontrak dengan PT Agung Transina Raya untuk layanan di Terminal Domestik dan kerjasama dengan Hyundai Glovis,” tambah dia.
Sebagai informasi, pendapatan IPCC hingga akhir semester I 2021 mencapai Rp 233,28 miliar atau naik 32,79% dari periode yang sama di tahun lalu.
Namun bila dalam 6 bulan ke depan IPCC dapat membukukan pendapatan yang sama, maka pendapatan perusahaan diasumsikan bisa mencapai Rp 466,57 miliar atau naik 30,86% dari realisasi di sepanjang tahun 2020 yang sebesar Rp 356,53 miliar.
“Namun demikian, kami juga perlu untuk melihat dan menyesuaikan dengan kondisi riil di lapangan terutama pada industri otomotif apakah terjadi peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu atau seperti apa,” tambahnya.
Untuk itu, IPCC lebih realistis dan menargetkan pendapatan 2021 antara 10% hingga 12% atau di kisaran Rp 392,18 miliar sampai Rp 399,32 miliar untuk tahun 2021.
Sumber Kontan, edit koranbumn