Pemerintah akan menggelontorkan pembiayaan investasi untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan lembaga lainnya pada semester II 2021 sebesar Rp 42,4 triliun.
“Pembiayaan inestasi tersebut rencananya akan diberikan kepada 9 perusahaan BUMN,” kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama komisi XI DPR RI, Senin (23/8).
Sembilan BUMN yang akan mendapatkan kucuran pembiayaan investasi dari pemerintah, pertama, PT Hutama Karya sebesar Rp 6,2 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan 3 ruas Tol Trans Sumatra (JTTS) yaitu Kuala Tanjung-Parapat, Sigli-Banda Aceh, Lubuk Linggau-Bengkulu sepanjang 66 km. Dalam pembangunan tersebut terdapat penyerapan tenaga kerja sebanyak 212.935 orang.
Kedua, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebesar 2,3 triliun, yang akan dialokasikan untuk dukungan pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sejahtera bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan target 157.500 unit.
Ketiga, PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) diberikan sebesar Ro 1,0 triliun untuk kawasan industry terpadu Batang, dengan harapan daya aing investasi naik, lapangan kerja baru, dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.
Keempat, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar Rp 5,0 triliun, untuk infrastruktur transmisi listrik, gardu induk, dan distribusi listrik pedesaan dengan 3 T (terdepan, terluar, tertinggal).
Kelima, PT Pelindo III sebesar Rp 1,2 triliun, digunakan untuk mendukung pengembangan pelabuhan Benoa dengan kapasitas kunjungan kapal pesiar naik 4 kali lipat (600 kunjungan/tahun), dan kapasitas penumpang naik 3 kali lipat (3,2 juta/tahun).
Keenam, PT PAL Indonesia sebesar Rp 1,3 triliun, dana tersebut digunakan untuk mendukung pengembangan fasilitas pembangunan kapal selam yaitu kemandirian pembangunan Alutista dan pemenuhan minuman Alutista Matra Laut.
Ketujuh, diberikan kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Eximbank Indonesia sebesar Rp 5,0 triliun untuk mendukung pertumbuhan ekspor nasional.
Kedelapan, PT Pembangunan Pariwisata Indonesia sebesar Rp 500 miliar untuk infrastruktur dasar dan fasilitas pendukung pariwisata di Tana Mori Nusa Tenggara Timur, dengan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 2.327 orang di perhotelan dan 75.045 (tidak langsung).
Kesembilan, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) sebesar Rp 20,0 triliun yang akan dialokasikan sebagai penguatan industri asuransi dan penyelesaian Jiwasraya dengan pembentukan Indonesia Financial Group (IFG) Life dan penyelesaian pengalihan 179.811 polis AJS dan kewajiban polis AJS Rp 35,72 triliun.
Sumber Kontan, edit koranbumn