Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmennya dalam keberpihakan terhadap generasi muda dan perempuan untuk mengisi posisi strategis di BUMN. Erick menargetkan lima persen generasi muda dapat menduduki kursi direksi BUMN dan 15 persen berasal dari perempuan.
“Kepemimpinan muda laporan terakhir baru empat persen lebih, di kesetaraan gender laporan terakhir malah baru 12 persen, dulu dilaporkan 14 persen, ternyata baru 12 persen. Sedangkan ini sudah Agustus, tinggal empat bulan,” ujar Erick saat menjadi pembicara utama acara bertajuk ‘Merdeka Berkarya Berkontribusi untuk Indonesia’ di Jakarta, Rabu (25/8).
Erick mengatakan keberpihakan terhadap generasi muda dan perempuan merupakan bagian dari transformasi dan suksesi kepemimpinan yang berkelanjutan di BUMN. Faktor ini yang menjadi dasar bagi Erick menujuk Chief Transformation and Digital Officer Bio Farma Soleh Ayubi sebagai Ketua BUMN Muda dan juga Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar sebagai Ketua Forum Human Capital Indonesia (FHCI).
“Sejak awal saya bilang community base akan lebih berlanjut daripada policy base yang hanya didorong individu yang tentu ada batasnya (dari segi umur),” ucap Erick.
Community base seperti roda yang berjalan tahun ke tahun dan tidak pernah hilang. Kendati begitu, Erick tidak ingin upaya mendorong kepemimpinan muda mengabaikan basis kapabilitas. Erick menilai pemilihan seorang pemimpin menjadi tonggak penting bagi sebuah korporasi yang apabila salah memilih akan menjadi efek ba salju yang bermasalah.
“Hal itu harus menjadi tantangan kita bersama,” lanjut Erick
Erick juga memberikan target kepada pemimpin muda dan perempuan di BUMN untuk mencapai 88 target hingga 2023. Erick juga meminta pemimpin muda dan perempuan BUMN untuk mengubah alokasi CSR untuk lebih fokus pada sektor pendidikan, penghijauan, dan memastikan keberpihakan kepada UMKM terjadi.
Sumber Republika, edit koranbumn