PT Sucofindo (Persero) mengumumkan ada peningkatan angka Consumer Satisfaction Index (CSI) pada jalan tol milik PT Hutama Karya (Persero) pada 2020.
Sucofindo mendata CSI jalan bebas hambatan Hutama Karya pada tahun lalu naik menjadi 92,6 persen atau setara dengan angka 4,64 pada skala 1-5. Sementara itu CSI tol milik Hutama Karya pada 2019 ada di posisi 89,6 persen atau setara dengan angka 4,48.
“Kami berharap hasil survey tahun ini, CSI jalan tol Hutama Karya dapat kembali meningkat mengingat banyaknya upaya dan inovasi yang dilakukan,” kata Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro dalam keterangan resmi, Rabu (25/8/2021).
Seperti diketahui, Hutama Karya telah mengoperasikan jalan tol sepanjang 554 kilometer. Ruas yang dioperasikan perseroan adalah Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), Jalan Tol Akses Tanjung Priok, dan Jakarta Outer Ring Road (JORR) Seksi S.
Untuk kembali meningkatkan CSI perseroan tahun ini, Koentjoro berujar pihaknya telah melakukan tiga kegiatan. Ketiga kegiatan yang dimaksud adalah kampanye Selamat Sampai Tujuan (SETUJU), Operasi Mengantuk/Microsleep, dan Operasi SImpatik.
Koentjoro mencatat kampanye SETUJU telah diluncurkan sejak 24 Desember 2019 di JTTS sampai saat ini. Koentjoro menilai kampanye tersebut penting lantaran ruas-ruas yang tergabung dalam JTTS terbilang merupakan jalan bebas hambatan di daerah yang dilintasi.
Koentjoro menyampaikan kampanye SETUJU dilakukan dengan menerbitkan video keselamatan di ruas-ruas baru milik perseroan. Selain itu, kampanye sosialisasi keselamatan tersebut juga dilakukan via media sosial dan media luar ruang seperti spanduk dan baliho..
Pada Operasi Mengantuk, Koentjoro mendata terdapat penurunan kecelakaan lebih dari 50 persen di ruas perseroan. Operasi tersebut dilakukan dengan cara mengalihkan pengendara yang melintas di tol perseroan ke rest area untuk dilakukan pemeriksan kondisi fisik.
Pengendara akan langsung melintas jika pengemudi ditemukan fit untu berkendara. Jika tidak, pengendara akan diberikan makanan ringan dan kopi dan diminta beristirahat di rest area tersebut selama 1-2 jam.
“Selain itu juga ada Operasi Simpatik, [yakni] pembagian kopi dan permen yang secara berkala dilakukan pada jam-jam rawan mengantuk, seperti pukul 02.00 WIB ke atas,” ujar Koentjoro.
Pada 2021, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menargetkan agar kecepatan rata-rata kendaraan di jalan tol dalam kota naik 8,69 persen menjadi 75 kilometer per jam. Di samping itu, kecepatan kendaraan di jalan tol luar kota tumbuh 9,75 persen menjadi 90 kilometer per jam.
Pada saat yang sama, BPJT menargetkan volume kecelakaan di jalan tol sepanjang 2021 turun 29,76 persen secara tahunan menjadi 1,77 kejadian per kilometer.
Sementara itu, jumlah fatalitas di jalan tol berkurang hingga 20 persen menjadi 0,08 persen setiap 110 juta kendaraan per kilometer.
Sumber Bisnis, edit koranbumn