Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meresmikan Proyek West Betara (WB) Non-Associated Gas (NAG) Compression and Condensate Pumping System di Blok Jabung pada Kamis (26/8).
Kehadiran proyek di blok yang dikelola PetroChina International Jabung Ltd. (PCJL) ini diharapkan berdampak positif pada upaya menjaga produksi di Blok Jabung serta mendukung neraca gas nasional.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan Proyek WB NAG Compression and Condensate Pumping System merupakan salah satu aktivitas penting di industri hulu migas yang berhasil diselesaikan di tengah pandemi Covid-19.
“Dengan komunikasi dan koordinasi yang kuat, kepatuhan terhadap penerapan protokol kesehatan, mitigasi risiko Covid-19 yang baik, dan kerja keras dari seluruh pihak, proyek ini dapat selesai dengan sukses dan aman,” kata Julius
Dia melanjutkan, SKK Migas bakal terus mendorong penyelesaian proyek hulu migas lainnya. Pihaknya tetap optimistis, kendati pandemi Covid-19 masih jadi kendala dalam pelaksanaan proyek hulu yang ada.
Seperti diketahui, SKK Migas menargetkan 12 proyek hulu migas dapat beroperasi tahun ini. Kehadiran seluruh proyek ini pun diyakini bakal berkontribusi positif bagi target produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD di tahun 2030.
Lebih lanjut, Julius bilang, terus berlanjutnya proyek hulu migas di tengah pandemi Covid-19 memberikan dampak positif dalam mendukung program pemerintah memulihkan ekonomi, menggerakkan perekonomian dan penyerapan tenaga kerja di sekitar proyek.
Proyek WB NAG Compression and Condensate Pumping System yang berhasil onstream pada 18 Agustus 2021 dan melalui tahapan monitoring performance selama 2×24 jam/unit sehingga tahapan Commissioning dan start up proyek ini telah selesai pada tanggal 22 Agustus 2021.
Waktu onsteam proyek menjadi lebih lambat 1 bulan dari target onstream yaitu 12 Juli 2021 karena adanya pembatasan mobilitas terkait PPKM.
“Penyelesaian Fasilitas WB NAG Compression and Condensate Pumping System ini penting dalam upaya menjaga pasokan gas dari lapangan WB dan SB, serta melanjutkan program PCJL yang telah disetujui untuk Put on Production (POP) 4 sumur gas dari formasi Baturaja dengan target sebesar 7,5 MMSCFD,” ungkap General Manager (GM) Jabung Wang Qilin.
Selanjutnya pencapaian kapasitas produksi sebesar 30.5 MMSCFD yang ditandai dengan pengaliran gas menggunakan kompresor gas dari proyek WB NAG Compression and Condensate Pumping System pada tanggal 22 Agustus 2021 merupakan pemenuhan komitmen untuk menjaga pengiriman aliran gas dari Lapangan WB dan SB melalui pemipaan West Betara – Central Processing Station (SWB-CPS) menuju ke CPS untuk diproses lebih lanjut untuk menghasilkan sales gas.
“Pencapaian Proyek WB NAG Compression and Condensate Pumping System di wilayah kerja PCJL tidak lepas dari dukungan penuh dari para pemangku kepentingan seperti Ditjen Migas-ESDM, SKK Migas, serta seluruh instansi dan pihak terkait,” imbuh Wang.
Dengan keberhasilan ini, Project WB NAG Compression and Condensate Pumping System diharapkan berkontribusi memaksimalkan produksi gas dari Lapangan WB dan SB sehingga dapat menjaga produksi gas sebesar 30 MMSCFD.
“PCJL akan terus melakukan inovasi, efisiensi dan peningkatan pengelolaan aspek manajemen pengelolaan proyek, kompetensi sumber daya manusia, dan keteknikan dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja dalam pemenuhan target-target penyelesaian Proyek Hulu Migas,” terangnya.
Asal tahu saja, dalam mengelola Blok Jabung, PetroChina bermitra dengan Pertamina Hulu Energi, Petronas Carigali dan PT GPI Jabung. Selain menjadi operator Blok Jabung, PetroChina juga sebagai operator Blok Bangko di Jambi.
Sumber Kontan, edit koranbumn