Anak Perusahaan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) dan PT Freeport Indonesia (PTFI) menandatangani Perjanjian Sewa Tanah untuk pabrik smelter Tembaga dan Pemurnian Logam Mulia PTFI di KEK JIIPE Gresik Jawa Timur pada tanggal 27 Agustus 2021.
PTFI membutuhkan lahan dan layanan tambahan serta fasilitas di KEK JIIPE Gresik untuk pengembangan, pembangunan dan pengoperasian smelter dan pemurnian tembaga beserta infrastruktur pendukung dan fasilitas terkait. KEK JIIPE akan menyediakan tanah untuk disewakan serta utilitas dan layanan pendukung.
Perjanjian ini, menggantikan perjanjian sebelumnya, yaitu untuk sewa jangka panjang 80 tahun yang dibagi menjadi masa sewa awal 18 tahun, diikuti 2 tahun lagi dan kemudian dapat diperpanjang untuk 6 periode masing-masing 10 tahun, sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Perjanjian Sewa Tanah.
Direktur Utama AKRA, Haryanto Adikoesoemo menyatakan, pihaknya menyambut baik PTFI sebagai salah satu tenant utama KEK JIIPE.
“Proyek Smelter membutuhkan penggunaan fasilitas pelabuhan yang ekstensif, area laydown selama konstruksi, pasokan utilitas yang terjamin dan layanan lainnya. KEK JIIPE siap memenuhi semua persyaratan ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (27/8).
Lanjutnya, KEK JIIPE telah dirancang untuk kebutuhan industri yang spesifik yaitu sektor logam, kimia, elektronik, energi, dan kebutuhan di era new economy.
“Pendirian smelter Tembaga dan Pemurnian Logam Mulia PTFI akan membawa investasi lebih lanjut, menciptakan rantai pasokan dari banyak produk bernilai tambah seperti Kendaraan Listrik, Pupuk, Bahan Konstruksi, dan barang-barang konsumen,” tambahnya.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyoroti alasan PTFI memilih KEK JIIPE lantaran proyek Smelter Tembaga merupakan proyek yang sangat penting bagi PTFI.
“JIIPE menyediakan fasilitas yang dibutuhkan Freeport seperti kesiapan lahan, kemudahan perizinan dan administrasi, infrastruktur pendukung: pelabuhan, koneksi jalan, dan laydown area,” sebutnya.
KEK JIIPE Gresik, Jawa Timur adalah perusahaan patungan antara AKRA dan Pelindo III. Dibangun dengan luas total 3.000 ha yang terdiri dari kawasan industri 1.761 ha, pelabuhan laut dalam 400 ha, dan kawasan hunian modern seluas 800 ha.
JIIPE dirancang sebagai Green Project dengan zero water run off dan memiliki fasilitas utilitas yang lengkap. Fasilitas ini menjawab kebutuhan industri dalam menghasilkan efisiensi, serta menjadi sumber recurring income bagi BKMS.
Lokasi JIIPE yang terhubung melalui jalur laut, Tol Krian Legundi Bunder Manyar, dan kereta api memberikan kemudahan dalam lalu lintas barang ekspor dan impor di Jawa Timur.
Sumber Kontan, edit koranbumn