Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, laju inflasi selama bulan Agustus 2021 mencapai 0,03 persen. Angka tersebut turun dari laju inflasi sepanjang Juli 2021 yang sebesar 0,08 persen
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, mengatakan, dengan angka inflasi tersebut, inflasi tahun kalender (year to date/ytd) sebesar 0,84 persen sementara inflasi tahunan (year on year/yoy) mencapai 1,59 persen.
“Dari 90 kota indeks harga konsumen, 34 kota mengalami inflasi sedangkan 56 kota mengalami deflasi,” kata Setianto dalam konferensi pers, Rabu (1/9).
Setianto menyampaikan, inflasi tertinggi terjadi di Kendari dengan angka inflasi 0,62 persen. Inflasi tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga produk ikan-ikanan. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,04 persen. Komoditas ikan juga menjadi salah satu penyebab deflasi.
Ditinjau dari kelompok pengeluaran, dari 11 kelompok, Setianto memaparkan kelompok pendidikan mengalami mengalami inflasi tertinggi yakni 1,2 persen dengan andil inflasi 0,07 persen.
“Kelompok pendidikan ini cukup tinggi karena memang bertepatan dengan masa tahun ajaran baru dan menjadi momen bagi sekolah-sekolah untuk meningkatkan atau memperbaiki operasional kegiatan pendidikan,” katanya.
sumber Republika, edit koranbumn